JAKARTA – Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun (YIIM) kembali berkontribusi dalam mewujudkan spirit kewirausahaan sosial bagi masyarakat Indonesia. Kali ini, YIIM bekerjasama dengan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban Republik Indonesia (LPSK-RI) dan United Nations Office On Drugs and Crime (UNODC) memberikan bantuan peralatan usaha bagi penyintas dampingan LPSK pada tanggal 18 Februari 2022.
Pemberian bantuan ini menjadi bentuk kepedulian YIIM, LPSK, dan UNODC bagi para penyintas untuk dapat merintis usaha setelah sebelumnya mereka menjadi bagian dari program pelatihan kewirausahaan sosial keterampilan barista dan memasak Frozen food sebagai peserta pelatihan. Sebelumnya, YIIM juga mengadakan program magang kepada peserta barista terpilih selama 2 minggu pada tanggal 21 Januari hingga 3 Februari 2022.
Bantuan peralatan usaha ini diberikan kepada enam penyintas terpilih yang sebelumnya mengikuti pelatihan kewirausahaan sosial dan dinilai serius untuk merintis serta mengembangkan usaha mereka berdasarkan penelusuran dan seleksi yang dilakukan oleh YIIM, LPSK, dan UNODC.
Enam penyintas dampingan LPSK ini masing-masing terdiri dari tiga peserta barista yakni Vivi Normasari asal Purwakata, Ni Wayan Ani asal Bali, dan Mufti Ahbal asal Sidoarjo dimana mereka mendapat peralatan usaha untuk berjualan dan merintis kedai kopi mereka masing-masing.
Sedangkan, tiga peserta memasak “Frozen Food ” yaitu I Ketut Suartana, Tumini Tuban, dan Ni Kadek Ardani dimana mereka berasal dari Bali mendapatkan bantuan peralatan usaha memasak untuk berjualan aneka makanan khas frozen food baik dalam bentuk usaha rumahan atau usaha warung makan atau jajanan seperti ayam goreng crispy, sosis solo frozen, pisang goreng nugget, dll.
Acara penyerahan bantuan ini dilaksanakan di kediaman salah satu penyintas di Kota Denpasar, Bali. Acara ini dihadiri oleh perwakilan staf YIIM Humam Hasan, Ketua LPSK-RI Hasto Atmojo Suroyo, dan Country Manager UNODC Collie F. Brown.
Dalam kesempatan tersebut, pak Hasto selaku ketua LPSK RI menyampaikan penghargaan dan apresiasi kepada YIIM dan UNODC yang sukses dalam menyelenggarakan program kewirausahaan sosial ini bagi Penyintas LPSK dan bersama mendukung langkah LPSK dalam pemenuhan rehabilitasi dan psikososial korban.
Pak Hasto menyampaikan”Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada YIIM dan UNODC atas kerjasamanya dalam program kewirausahaan sosial bagi warga terlindung kami dari mulai pelatihan, magang, hingga bantuan alat usaha. Banyak penderitaan yang dialami oleh para korban ini yang membuat kehidupan sosial dan ekonomi mereka terpuruk. Maka, mereka membutuhkan spirit kemandirian ekonomi agar dapat menjalankan aktivitas sosial secara wajar dengan peningkatan kualitas hidup sehingga program rehabilitasi dan psikososial ini tidak dapat kami jalankan sendiri dan butuh dukungan dari pihak yang memiliki kepedulian.”
Dalam acara tersebut, Country Manager UNODC Collie F. Brown dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada YIIM dan LPSK-RI atas rangkaian program kewirausahaan sosial yang berjalan cukup baik demi memajukan para penyintas dampingan LPSK. Collie Brown menyampaikan “kami turut senang atas kerjasama kami dengan YIIM dan LPSK-RI dalam program kewirausahaan sosial ini. Kami harap, semangat warga penyintas dan terlindung LPSK untuk berwirausaha mandiri terus ada dengan adanya bantuan peralatan usaha kepada warga terlindung dan ini menjadi sebuah inspirasi bagi masyarakat yang lain.”
Staf dari YIIM, Humam Hasan juga menyampaikan “Saya mewakili YIIM turut berterima kasih kepada LPSK dan UNODC atas kerjasamanya dalam program ini. Bantuan peralatan usaha ini setidaknya bisa menjadi harapan dan awal yang baru bagi warga penyintas untuk mulai berwirausaha secara mandiri.”
Dalam acara tersebut, tampak hadir dua perwakilan penyintas dampingan LPSK untuk menerima bantuan alat usaha yang diberikan. Ibu Tumini Tuban (dari peserta memasak Frozen Food) menyampaikan “Saya merasa senang dengan adanya bantuan alat usaha yang diberikan ini sehingga usaha makanan saya bisa semakin lancar kedepannya, terima kasih YIIM, LPSK, dan UNODC.” Kemudian Ibu Ni Wayan Ani (dari peserta barista) juga menyampaikan “terima kasih LPSK, YIIM, dan UNODC untuk bantuan alat usaha ini. Bantuan yang diberikan ini akan saya gunakan dengan sebaik mungkin untuk usaha kopi saya.”
Bantuan Peralatan usaha ini merupakan bagian dari spirit kewirausahaan sosial yang dijalankan oleh YIIM yang mulai berjalan sejak tahun 2018. YIIM bersama para mitra dan donatur seperti PT. Insight Investments Management saling mendukung dan menjalankan program ini karena selaras dan senafas dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) nomor 1, 2, 8, 10, dan 17 yang telah dicanangkan oleh pemerintah menjadi Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
SALAM INSPIRASI!