Dwi Emitasari atau biasa disapa ibu Dwi (40 tahun) merupakan salah satu alumni pelatihan kuliner (Baking Class) yang diselenggarakan oleh Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun (YIIM) dan PT. Insight Investments Management (INSIGHT) pada tahun 2020. Program pelatihan ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) Nomor 1 yaitu mengakhiri kemiskinan.
Bu Dwi saat ini tinggal bersama kedua orangtuanya dan keluarganya di sebuah rumah di daerah Cempaka Warna. Bu Dwi mempunyai 3 anak yang saat ini duduk di bangku SMA kelas 11, SD kelas 5, dan yang terakhir berumur 9 bulan. Sang suami saat ini bekerja menjadi serabutan.
Perjalanan bu Dwi Dalam Mencari Nafkah
Sebelum pandemi Covid-19 bu Dwi menjadi ojek antar jemput anak sekolah. Setiap harinya bu Dwi mengantarkan 4 anak sekolah dengan jam yang berbeda. Setiap bulannya bu Dwi mendapatkan pendapatan dari pekerjaan tersebut dengan jumlah kurang lebih Rp800.000. Sempat menjalankan usaha burger dan takoyaki di depan rumah sejak tahun 2015. Namun dikarenakan sering sakit, akhirnya bu Dwi telah berhenti sejak dua tahun yang lalu.
Namun saat pandemi Covid-19 bu Dwi tidak mendapatkan penghasilan dikarenakan anak sekolah libur dan tidak ada antar jemput. Akhirnya selama pandemi Covid-19 biaya hidup keluarga bu Dwi ditanggung oleh sang Ibu. Beruntungnya anak-anak bu Dwi mendapatkan KJP, jadi anak-anak bu Dwi dapat menjalankan pendidikannya dengan tenang.
Awal Perjalanan Usaha Kuliner
Untuk meningkatkan kemampuan bu Dwi dalam memasak, akhirnya bu Dwi mencoba untuk mengikuti pelatihan masak yang diadakan oleh YIIM dan INSIGHT di Wisma Maros. Dengan pelatihan tersebut, bu Dwi merasa mendapatkan ilmu baru dan dapat dijadikan menu tambahan di catering milik sang ibu.
Setelah mengikuti pelatihan, bu Dwi berkesempatan untuk mendapatkan bantuan usaha berupa kompor. Bu Dwi sangat bersyukur sekali karena dengan bantuan usaha tersebut dapat dipergunakan oleh bu Dwi untuk menjalankan usaha catering milik ibunya.
Usaha milik ibunya ini sudah berjalan cukup lama. Setiap ada pesanan, bu Dwi selalu membantu. Tidak hanya membantu saat proses masak saja, namun bu Dwi juga mempromosikan catering milik ibunya. Rata-rata pelanggan catering memesan catering dipatok mulai dari Rp25.000/pcs. Sistem penjualan catering disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan butuh berapa banyak dengan budget harga sesuai dengan permintaan konsumen. Bu Dwi pernah mendapatkan pesanan paling banyak sebesar 1000 pcs.
Selain membantu usaha catering milik ibu, bu Dwi juga membantu sang ayah berjualan pada malam hari di dekat wisma maros. Ayah bu Dwi saat ini berjualan Nasi Goreng dengan nama Nasi Goreng Mangkok by Pakde Mino. Usaha ini telah dijalankan sejak 40 tahun yang lalu. Bu Dwi membantu sang ayah selama berjualan. Namun semenjak bu Dwi mempunyai bayi, maka bu Dwi tidak melanjutkan membantu usaha sang Ayah.
Bu Dwi berharap kedepannya ia dapat meneruskan usaha catering milik ibunya dan dapat memperluas usaha cateringnya seperti ke perkantoran.
Bu Dwi pun juga mengutarakan harapannya untuk YIIM dan INSIGHT,
“Semoga YIIM dan INSIGHT dapat memperluas bantuan dan memberikan pendidikan pelatihan.”
Salam Inspirasi!