JAKARTA,KOMPAS.com – Kegiatan belajar mengajar lewat rumah selama pandemi Covid-19 memberikan hambatan tersendiri bagi murid maupun guru. Di samping terbatasnya kapasitas untuk melakukan kegiatan belajar mengajar, pembiayaan kuota internet rupanya jadi masalah tersendiri.
Banyak guru dari sekolah swasta kecil di Jakarta mengeluhkan biaya internet yang mahal selama melakukan kegiatan belajar mengajar jarak jauh. Baca juga: Kami Tak Punya TV dan Handphone Android, Tak Bisa Ikut Belajar dari Rumah TVRI Mereka harus membayar biaya kuota dari kantong sendiri karena pihak sekolah tidak pernah merencanakan adanya anggaran tersebut.
Karenanya, Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun (YIIM) merencanakan akan membagikan biaya kuota kepada guru yang melakukan kegiatan belajar mengajar dari rumah di kawasan DKI dan sekitarnya.
“Kita sudah lakukan survei dan berencana akan bagi untuk semua sekolah swasta. Prinsipnya sekolah-sekolah swasta kecil yah,” ucap ketua yayasan YIIM Chrisbiantoro saat dihubungi, Selasa (5/5/2020).
Baca juga: Survei Kemen PPPA: 58 Persen Responden Tak Senang Belajar dari Rumah Bantuan tersebut dimulai dari sekolah SDKN Anglo di kawasan Rawasari, Jakarta Pusat. Sebanyak 16 guru diberikan masing-masing kuota internet untuk mengajar sebesar Rp 200.000 dalam sebulan. Pemberian itu akan diberikan selama dua bulan.
Chrisbiantoro menilai bantuan tersebut sangat dibutuhkan mengingat kegiatan mengajar hingga rapat antarguru juga dilakukan dengan jarak jauh via sambungan internet. “Guru itu mengajar 24 jam, maksimal 32 jam, tinggal kali 4 minggu saja dalam sebulan, berapa itu. Hampir setiap hari butuh internet, sedangkan keuangan sedang menipis di tengah pandemi (Covid-19),” jelas dia.
Beberapa sekolah lain di kawasan Jakarta Pusat dan Depok pun sudah disurvei guna diberikan bantuan. Namun, Chrisbiantoro mengaku tidak semua sekolah mau membuka data kekurangan tersebut karena takut diungkap ke publik. “Jadi agak sulit memang untuk beberapa sekolah. Kita hanya terfokus pada sekolah swasta karena sekolah negeri biasanya ada dana dari pemerintah,” ucap dia. Tidak hanya kepada guru, YIIM juga akan memberikan kuota internet kepada murid yang melakukan kegiatan belajar lewat sambungan internet. Namun, pemberian kuota ini melalui seleksi yang ketat sehingga bantuan tepat sasaran. “Murid-murid ini kan rata-rata pakai handphone untuk orangtuanya. Nah di satu sisi orang tuanya ada pakai untuk keperluan lain seperti nonton drama Korea, ada yang nyambi untuk dagang online dan lain lain, saya survei dulu lah ke beberapa koresponden,” kata dia. Dia memastikan nantinya murid yang yang mendapat bantuan berasal dari keluarga yang benar-benar terhambat biaya kuota internet untuk belajar di rumah. Selain itu, murid juga akan diberikan alat tulis lengkap dan buku untuk kegiatan belajar di rumah. “Kita hanya ingin tidak ada kendala murid untuk menimba ilmu walau ditengah pandemi Covid-19 ini,” terang dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Guru Sekolah Swasta di Jakarta Bakal Dapat Bantuan Kuota Internet untuk Mengajar”, https://megapolitan.kompas.com/read/2020/05/05/18381121/guru-sekolah-swasta-di-jakarta-bakal-dapat-bantuan-kuota-internet-untuk?page=2.
Penulis : Walda Marison
Editor : Irfan Maullana