IRVAN SUHARDIANTO (46 tahun) atau biasa disapa Pak Irvan merupakan salah satu alumni pelatihan manajemen kewirusahaan sosial yang diselenggarakan oleh Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun (YIIM) bekerjasama dengan Balai Pemasyarakatan Kelas I Malang (Bapas Kelas I Malang), United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), United Nations Security Council Counter – Terrorism Committee Executive Directorate (CTED), United Nations of Office Counter-Terrorism – UN Counter Terrorism Centre (UNCCT) dan From the People of Japan pada bulan Maret tahun 2022.
Program ini merupakan salah satu program yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan soft skill para peserta pelatihan dan meningkatkan produktifitas usaha para peserta pelatihan ini. Pelatihan ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya SDGs nomor 1 menghapus kemiskinan, nomor 2 mengakhiri kelaparan, nomor 8 pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi, nomor 10 mengurangi ketimpangan, nomor 16 perdamaian, keadilan dan kelembagaan yang tangguh, dan nomor 17 kemitraan untuk mencapai tujuan.
Pria asal Probolinggo ini merupakan salah satu mantan narapidana tindak pidana terorisme (Napiter).
Sebelum tersangkut kasus tindak pidana terorisme, tercatat sejak tahun 1996 Pak Irvan pernah menjalankan usaha pangkas rambut yaitu “Irvan Profesional Potong Rambut” di sebuah kios kecil depan halaman rumah mertuanya yang berlokasi di pinggiran kota probolinggo yaitu di JL. KH. Ilyas, Jrebeng Kidul, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo Jawa Timur.
Sampai tulisan ini dibuat, pak Irvan masih menjalani masa pembimbingan sebagai Klien di Balai Pemasyarakatan Kelas I Malang. Ia juga cukup aktif menyampaikan ajakan dan pesan kepada masyarakat luas untuk tidak terjebak tindak pidana terorisme. Tidak jarang ia sering diundang untuk mengisi diskusi dan seminar dengan beragam audiens, termasuk kampus untuk menyerukan deradikalisasi dan tidak terjebak pada doktrin yang mengarah kepada tindak pidana terorisme. Pak Irvan tidak segan untuk mengajak lebih cinta kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pertama Kali Membuka Usaha Pangkas rambut
Pertama kali Pak Irvan mengasah kemampuan bercukurnya dengan dilatih langsung oleh sang Ayah yang merupakan tukang pangkas rambut dari semenjak kecil. Berjalannya waktu, Pak Irvan akhirnya menjalankan usaha pangkas rambut yang berlokasi di kota Probolinggo. Awal mula Pak Irvan membuka usaha potong rambut memasang jasa potong rambut dengan harga Rp2.000 dan masih menggunakan gunting kodok, sebuah gunting model Clipper jaman dahulu tanpa listrik.
Saat awal menjalankan usaha, tantangan pertamanya adalah kesiapan mental dalam menghadapi pelanggan. Beberapa kali Pak Irvan sempat melakukan kesalahan dalam mencukur model rambut dan pada akhirnya takut terulang. Namun Pak Irvan bertekad untuk terus mengasah kemampuannya agar usaha ini terus berjalan dan dapat menghasilkan pendapatan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.
“Waktu itu saya pertama kali mencukur takut (ngeri) pake silet, karena sempat kena kepala beberapa kali. Akhirnya takut, terus ada pelanggan yang bilang kok cukurannya kayak begini. Lambat laun saya niatkan karena ini pekerjaan saya nantinya, saya akan usahakan. Dengan sendirinya akhirnya berkat pengalaman saya dan dilatih oleh bapak saya akhirnya bisa.” Ucap Pak Irvan.
Berjalannya usaha pangkas rambut ini, Pak Irvan mempunyai pelanggan dari berbagai kalangan seperti para tokoh, pejabat pemerintah daerah, pejabat DPRD, dan anggota kepolisian.
Kondisi Usaha Menurun dan Mulai Usaha dari Bawah
Saat kondisi dinamika kehidupan pak Irvan berubah dan terjerat hukum, usaha Pak Irvan menurun. Di tahun 2018 pak Irvan di vonis penjara selama 3 tahun karena tindak pidana terorisme. Dari kejadian tersebut, Pak Irvan ingin berubah untuk menjadi lebih baik. Setelah mendapatkan remisi dan bebas bersyarat, Pak Irvan keluar dari tahanan dan mulai merintis usaha lagi. Untuk saat ini, Pak Irvan memasang harga jasa pangkas rambut sebesar Rp10.000 (sepuluh ribu rupiah). Pak Irvan sejak kurun tiga tahun terakhir membangun sebuah bangunan kecil 3 X 3 meter didepan rumah mertua nya untuk merintis kembali usaha barber.
Saat kembali merintis usahanya, Pak Irvan dibantu oleh banyak pihak antara lain Balai Pemasyarakatan Kelas I Malang (Bapas Kelas I Malang), YIIM, UNODC hingga BNPT, lalu Pak Irvan juga mendapatkan sedikit bantuan subsidi dari pemerintah pusat.
“Saya harus membangun usaha saya dari nol lagi bahkan dibawah nol karena citra saya sudah jelek. Saya harus membangun citra diri saya lagi. Saya mulai berbaur dengan masyarakat dan juga mempublikasikan usaha saya di media sosial. Dari situ akhirnya ada pelanggan satu hingga dua dan akhirnya mulai ramai.” Ucap Pak Irvan.
Selain itu, pak Irvan bersama para alumni pelatihan manajemen kewirausahaan juga terus mendapatkan pendampingan dan komunikasi dengan YIIM baik melalui group Whatsapp maupun komunikasi secara langsung melalui program kunjungan oleh para penggiat YIIM.
Pada bulan Desember 2022, perwakilan YIIM mengunjungi barber pak Irvan untuk berdiskusi seputar perkembangan usaha barber dan diskusi inovasi usaha serta memberikan semangat kepada pak Irvan untuk terus berusaha mengembangkan usaha rintisan barbernya.
Mengembangkan Usaha Dengan Mengikuti Pelatihan
Untuk mengembangkan usahanya, pak Irvan mengikuti pelatihan manajemen kewirusahaan di Balai Pemasyarakatan Kelas I Malang (Bapas Kelas I Malang) yang diselenggarakan pada tanggal 28 dan 29 Maret 2022. Banyak hal yang dipelajari oleh Pak Irvan mulai dari pemasaran, manajemen, hingga inovasi usaha. Informasi terkait pelatihan dapat dilihat di INFO PELATIHAN serta dokumentasi VIDEO YOUTUBE.
“Hasil pelatihan tersebut sangat berguna buat saya, terlebih materi pembukuan keuangan sekarang saya praktikkan di barbershop milik saya, kemudian inovasi usaha saya sekarang punya logo dan juga materi promosi di media sosial serta Whatsapp karena saya sering dipanggil juga untuk mencukur. Saya merasakan sekali manfaat hasil pelatihan yang dibuat YIIM dan UNODC saat itu.”tambah Pak Irvan.
Setelah mengikuti pelatihan, perlahan-lahan Pak Irvan sudah memulai mengembangkan usahanya. Dimulai dengan pembuatan logo usaha hingga adanya promosi melalui pertemanan, kolega dan jaringan serta media social. Materi tersebut ia dapatkan selama pelatihan manajemen kewirausahaan.
Saat ini usaha pak Irvan sudah mulai tumbuh. Dalam kurun waktu dua tahun ini Pak Irvan telah mendapatkan kisaran pelanggan sebanyak 10 – 20 orang per hari dan ini menjadi merupaka wujud nyata dari usaha rintisan barber Pak Irvan.
Barbernya juga kerap dikunjungi oleh beberapa pejabat baik ditingkat lokal seperti anggota DPRD Kabupaten Probolinggo hingga petinggi kepolisian dan pimpinan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk merasakan langsung kualitas cukur rambut pak Irvan. Bahkan belum lama ini ia mendapatkan bantuan kursi keramas dari seorang pejabat penting yang peduli dengan perkembangan usahanya.
Harapan Pak Irvan kedepannya ingin memperbesar tempat usahanya dan mempunyai trobosan baru sehingga dapat lebih meningkatkan kesejahteraan keluarga. Tidak lupa Pak Irvan menyampaikan harapannya untuk YIIM dan UNODC:
“Pengembangan usaha ini insyallah sangat diperlukan dan berharap YII dan UNODC terus melaksanakan pelatihan untuk saya dan yang lainnya. Pelatihan ini sangat berguna untuk menambah masyarakat Indonesia berwirausaha kalau bisa hingga mempunyai karyawan dan hidup lebih sejahtera.” Tegas Pak Irvan
Salam Inspirasi!