WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA – Dukung peningkatan ekonomi masyarakat kecil dan menengah, khususnya bidang kuliner; Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun (YIIM) bersama PT Insight Investment Managemet (PT IIM) meluncurkan buku Kumpulan Resep Kue dan Masakan Alumni Kelas Kuliner 2018-2020 pada Rabu (31/3/2021).
Peluncuran buku yang digelar dalam webminar bertajuk ‘Memajukan UMKM Kuliner di Masa Pandemi Covid-19′ itu dihadiri oleh sebanyak 100 orang peserta dari berbagai latar belakang, di antara mahasiswa, penerima manfaat YIIM, pelajar, penggiat sosial dan masyarakat umum.
Selain itu, Direktur PT IIM Ria Meristika Warganda, Sekretaris YIIM Dewi Astari, Direktur Institut Sarinah Eva Kusuma Sundari, Content Writer Marketing Titan Baking Florensia, Anggota DPRD DKI Jakarta Dwi Wijayanto Rio Sambodo serta Andini Setawati perwakilan Alumni Pelatihan Kelas Memasak YIIM.
Dalam sambutannya, Ria Meristika Warganda menyampaikan alasan diluncurkannya Buku Resep Alumni Kelas Kuliner 2018-2020.
Menurutnya, pandemi covid-19 yang melanda seluruh dunia, termasuk Indonesia memicu resesi ekonomi dalam setahun belakangan.
Seluruh sektor ekonomi pun mengalami pelambatan yang berujung pemutusan hubungan kerja (PHK) massal hingga pengangguran.
Namun, di balik beragam keterbatasan yang dialami masyarakat, diyakininya terdapat peluang usaha yang menjanjikan.
Satu di antaranya adalah bidang kuliner.
Merujuk hal tersebut, YIIM sebagai lembaga non profit yang perhatian terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat telah menyelenggarakan pelatihan kewirausahaan kuliner sejak tahun 2018-2020.
Lewat pelatihan kuliner tersebut, YIIM diungkapkannya berhasil mencetak sebanyak 56 wirausahawan di bidang kuliner.
Para wirausahawan itu pun melahirkan beragam resep unggulannya masing-masing.
“Pada bulan Februari 2021, YIIM mengumpulkan kumpulan resep makanan yang telah dibuat oleh para alumi pelatihan sejak tahun 2018 hingga 2020, dirangkum menjadi sebuah buku berjudul ‘Aneka Kumpulan Resep’. Buku ini menampilkan seluruh resep yang telah diajarkan dan menjadi menu andalan mereka untuk merintis usaha kuliner,” papar Ria Meristika Warganda.
Bagi YIIM, buku ini tak hanya sekedar buku resep masakan, tetapi sebagai bukti pentingnya gerakan kewirausahaan sosial dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat kecil.
“Pandemi covid-19 tidak hanya masalah kesehatan, tapi berkembang menjadi isu ekonomi global. Dan UMKM salah satu komponen dalam memajukan ekonomi masyarakat kecil harus didukung penuh untuk membangkitkan kembali perekonomian nasional,” jelas Ria Meristika Warganda.
Hal serupa juga disampaikan Dewi Astari.
Dalam paparannya, Dewi Astari menyampaikan empat pilar program YIIM, yaitu Pendidikan, Pemberdayaan Masyarakat, Sosial Kemanusiaan dan Keagamaan, serta Pelestarian Lingkungan.
Program pemberdayaan masyarakat lanjutnya menjadi salah satu program unggulan YIIM.
Sebab, lewat beragam pelatihan kewirausahaan, diharapkan adanya peningkatan kesejahteraan bagi masayarakat pra sejahtera.
“Pelatihan ini diharapkan dapat menciptakan peningkatan sumber daya manusia dengan ekonomi mandiri dan lahirnya wirausahawan sosial yang dapat memberikan dampak kepada lingkungan di sekitarnya,” imbuh Dewi Astari.
Dirinya pun berharap lewat lahirnya buku kumpulan resep tersebut, masyarakat dapat terinspirasi untuk merintis usaha kuliner ke depannya.
“Kami berharap buku ini dapat memberikan dampak sosial bagi masyarakat dan para alumni binaan YIIM,” ungkap Dewi Astari berharap.
Sementara itu, Dwi Wijayanto Rio Sambodo mengaku mendukung penuh langkah yang dilakukan YIIM dan PT IIM dalam memajukan pelaku UMKM kuliner, khususnya di wilayah DKI Jakarta.
Dirinya pun berharap seluruh stake holder dapat bergandengan tangan dalam mendukung pengembangan UMKM.
“DPRD DKI Jakarta terbuka dan bersedia untuk menjembatani dengan pemangku kebijakan yang lain untuk program pemberdayaan UMKM Kuliner ini,” ungkapnya.
Ekonomi Kreatif
Sejalan dengan visi dan misi YIIIM dan PT IIM, Eva Kusuma Sundari menyampaikan kuliner merupakan salah satu produk dari sektor ekonomi kreatif yang kini tengah digeliatkan pemerintah.
Oleh karena itu, pemberdayaan UMKM bidang kuliner harus didasarkan kepada kreatifitas yang didukung dengan pemanfaatan teknologi informasi, seperti media sosial dalam pengembangan usaha.
“Harapannya dapat mendorong terwujudnya kesejahteraan sosial bagi masyarakat Indonesia dengan mekanisme bottom up,” papar Eva Kusuma Sundari.
Florensia pun menyampaikan hal serupa.
Bisnis kuliner diyakinkannya dapat mengatasi ketimpangan ekonomi masyarakat.
Hanya saja, dibutuhkan beragam faktor, mulai dari peningkatan kemampuan, permodalan hingga pemasaran untuk mengembangkan bisnis kuliner.
“Pelaku usaha kuliner harus melakukan inovasi agar usahanya bertahan dan berkembang, di antaranya adalah inovasi produk, go digital seperti memanfaatkan platform digital dan media sosial,” papar Florensia.
“Titan Baking selaku mitra YIIM sangat senang sekali dengan diluncurkannya buku ini semoga dapat memberikan inspirasi usaha bagi masyarakat luas,” tambahnya.
Sementara itu, Andini Setiawati selaku Alumni Pelatihan Kuliner YIIM menyampaikan kebahagiannya dapat menjadi bagian dari pelatihan kewirausahaan yang digelar YIIM dan PT IIM.
“Saya sangat senang sekali dan bersyukur bisa mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pelatihan kelas memasak dari YIIM, dan juga mendapatkan bantuan peralatan usaha,” ungkap Andini Setiawati.
“Berkat bantuan dari YIIM dan PT Insight, kini saya bisa membantu perekonomian keluarga. Dengan dibuatnya buku ini semoga bisa membantu masyarakat kecil lainnya untuk bisa memulai usaha kuliner,” tutupnya.
Pernyataan yang sama juga dilontarkan sejumlah peserta webinar.
Mereka mengaku gembira dan berharap agar semua usaha dapat memberikan dampak sosial bagi masyarakat.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Menginspirasi Masyarakat, YIIM & PT IIM Luncurkan Buku Resep Alumni Kelas Kuliner 2018-2020, https://wartakota.tribunnews.com/2021/04/01/menginspirasi-masyarakat-yiim-pt-iim-luncurkan-buku-resep-alumni-kelas-kuliner-2018-2020?page=4.
Penulis: Dwi Rizki
Editor: Dwi Rizki