MUFTI AHBAL: Keluarga Korban Tragedi Bom Bali Setelah Pelatihan Barista Berhasil Membuka Kedai Kopi

MUFTI AHBAL: Keluarga Korban Tragedi Bom Bali Setelah Pelatihan Barista Berhasil Membuka Kedai Kopi

Mufti Ahbal (31) atau biasa dipanggil Mufti merupakan salah satu alumni pelatihan kewirausahaan sosial barista kopi tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun (YIIM) bersama Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) dan United Nation Office on Drugs and Crime (UNODC). Ia merupakan keluarga korban bom Bali 1 pada 2002 yang menyebabkan kedua orang tuanya menjadi korban.

Saat ini, Mufti hidup bersama Istri dan 1 orang anak berusia 7 tahun. Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, Mufti dan Istri berjualan buah-buahan di kios dekat rumahnya dan saat ini sedang melakukan riset pasar untuk membuka kedai kopi. Sejak remaja, Mufti memang tertarik di dunia kopi dan bercita-cita membuka kedai kopi sendiri. Hingga pada suatu saat, Ia mendapatkan informasi bahwa YIIM bersama LPSK dan UNODC mengadakan pelatihan kewirausahaan sosial barista kopi dan langsung mendaftarkan dirinya. Pelatihan kewirausahaan barista kopi yang didedikasikan untuk korban dan keluarga korban tindak pidana terorisme menjadi pintu gerbang Mufti untuk memasuki dunia baru usaha kopi, ia juga ingin membuat bangga kedua orang tuanya yang telah tiada karena peristiwa Bom Bali.

Pelatihan kewirausahaan sosial barista kopi terdiri dari beberapa tahap, yaitu secara online melalui Zoom Meeting selama 3 hari. Lalu, dilanjutkan dengan pelatihan offline di Jakarta selama 5 hari. Mufti banyak belajar cara membuat kopi dan mengelola kafe. Mufti juga diberi kesempatan untuk praktek menjadi barista di Kafe Inspirasi selama 2 minggu. Setelah pelatihan selesai, Mufti mendapatkan bantuan oleh YIIM dan LPSK berupa biji kopi, sirup gelas, gilingan, alat manual brew, dan mesin espresso.

Lika-liku Kehidupan Tidak Membuatnya Menyerah

Sebelum mengikuti pelatihan barista, perekonomian keluarga Mufti tidak stabil. Mufti pernah bekerja di beberapa perusahaan dan membuka usaha tapi berujung kegagalan, baik karena penggusuran maupun kurangnya pemahaman tentang manajemen usaha sehingga pemasukan dan pengeluaran tidak balance. Kegagalan usaha yang dialami Mufti tidak membuat Ia berhenti dan menyerah. Justru dengan kegagalan tersebut, membuat Mufti ingin terus belajar dan memperbaiki kesalahannya. Maka dari itu, Ia terus menekuni bidang kopi dan mengikuti pelatihan barista kopi dari YIIM agar dapat sukses ketika membuka usaha kembali.

Kerja Keras yang Membuahkan Hasil

Setelah mengikuti pelatihan kewirausahaan dari YIIM dan LPSK, Mufti mengaku mendapat banyak ilmu dan keterampilan terkait kopi dan wirausaha. Dengan ilmu, keterampilan, dan bantuan alat-alat yang diterima akhirnya Mufti berhasil mewujudkan cita-citanya sejak dahulu untuk dapat membuka kedai kopi sendiri yang bernama “Kedai Kopi Mr. M”. Kedai tersebut belum dibuka secara resmi karena masih dalam tahap fiksasi menu dan renovasi kios. Namun, Mufti sudah menerima pesanan dari kerabat dan warga sekitar sambil riset pasar untuk melihat kesesuaian harga dan rasa dengan selera pelanggan.

Produk yang dijual Mufti beragam, seperti Hot & Ice Coffee, Espresso, Americano, Squash, Thai Tea, dan masih banyak lagi. Selain itu, Mufti juga membuat inovasi produk dengan menjual menu baru bernama “Arabica Ice Coffee Milk” yang merupakan racikan dari arabica, susu, dan jeruk. Menu ini termasuk menu yang best seller di kedainya. Biji kopi yang digunakan untuk produknya Mufti beli dari pasar lalu menggiling sendiri lalu diolah menjadi produk kopi.

Posisi kedai kopi berada di sebuah kios dalam jalan raya di dekat rumahnya. Kedai tersebut dibuka dari jam 09.00-21.00 WIB. Harga minuman di kedai kopi Mr. M beragam, mulai dari Rp10.000-Rp50.000 tergantung kualitas kopi yang dipakai. Selain itu, Mufti juga menjual kopi gilingan dengan harga Rp10.000/15 gram. Setiap harinya Mufti dapat menjual sekitar 15 cup dengan omzet sebesar Rp150.000/hari. Saat ini, produk kopi Mufti hanya dapat dibeli secara langsung di kedai kopi Mr. M, namun kedepannya Mufti berencana memperluas pasar dengan mendaftarkan tokonya ke Go-food, Grab Food, dan sebagainya.

 Memberikan Kebermanfaatan Bagi Sesama

 ”Agar ilmu yang saya dapatkan dari YIIM bisa bermanfaat untuk orang lain, saya selalu welcome untuk membantu mereka. Selain itu, saya juga ingin mewujudkan cita-cita YIIM untuk selalu memberdayakan masyarakat sekitar.”.

 Ia juga ingin mengembangkan usahanya agar lebih besar, impiannya Mufti ingin menjual 100 menu yang berbeda agar produk yang dijualnya beragam dan dapat memperluas pasar. Mufti berharap semoga Ia dapat membantu orang-orang sekitar yang tertarik dan ingin belajar cara membuat kopi dan memulai bisnis.

 Bagi teman-teman yang ingin mencoba minuman kopi milik Mufti, bisa langsung datang ke “Kedai Kopi Mr. M” yang beralamat di Jl. Masjid Perumahan Bluru Permai Perumahan Bluru Permai No.11b, Dusun Bluru Kidul, Bluru Kidul, Kec. Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61218, Indonesia.

Salam Inspirasi !

Narahubung (Kontak Resmi 0857-1406-2808 atau 0858-9246-0624)   

 

Chrisbiantoro

Ketua Pengurus

 

Dewi Astari

Sekretaris

MUFTI AHBAL: Keluarga Korban Tragedi Bom Bali Setelah Pelatihan Barista Berhasil Membuka Kedai Kopi