Muslih Ridwan: Alumni Kelas Kuliner Pantang Menyerah di Masa Pandemi

Muslih Ridwan: Alumni Kelas Kuliner Pantang Menyerah di Masa Pandemi

Jangan pernah menyerah. Pemenang tidak pernah menyerah dan orang yang menyerah tidak pernah menang.” TED TURNER

Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun (YIIM) bersama PT. Insight Investments Management (INSIGHT) dalam kesempatan ini ingin membagikan kisah inspiratif dari salah satu alumni kelas kuliner (Baking Class), yakni Muslih  Ridwan (45 tahun), biasa disapa Muslih atau kang Muslih.

YIIM dan INSIGHT meyakini bahwa program yang melahirkan wirausahawan kecil seperti Muslih Ridwan ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) Nomor 1 menghapus kemiskinan dan SDGs Nomor 10 mengakhiri ketimpangan. 

Muslih Ridwan adalah satu dari banyak alumni kelas kewirausahaan sosial yang diselenggarakan oleh YIIM dan INSIGHT untuk memberikan penguatan kepada masyarakat pra sejahtera dan masyarakat kurang beruntung agar memiliki daya saing dan mampu berkontribusi khususnya menggairahkan sektor pertumbuhan ekonomi mikro khususnya disektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). 

Menu pelatihan mie ayam yang merupakan salah satu materi kelas kuliner dapat diakses di SINI atau dapat diakses di website YIIM : https://drive.google.com/drive/folders/1pFl2ety6Bug80WZQ69p6IVQCLM2JWDcm. YIIM telah menerbitkan seluruh menu resep pelatihan kelas kuliner dari tahun 2018 hingga 2020 agar seluruh materi bisa dibaca, dinikmati dan dipelajari oleh masyarakat luas.

YIIM dan INSIGHT berkomitmen mendorong alumni pelatihan pemberdayaan kewirausahaan untuk berani membuka usaha, tidak lelah berinovasi dan berani menjadi agen perubahan untuk menebarkan inspirasi kepada sesama.

Sebagai seorang kepala rumah tangga, Muslih, harus berusaha keras untuk menanggung perekonomian keluarga. Muslih memiliki istri dan dua orang anak salah satunya yang masih sekolah kelas 2 SMP dan membutuhkan biaya untuk sebulan sekitar Rp. 500.000.

Demi menghidupi keluarganya Muslih rela bekerja apapun selama itu halal. Sementara itu, ia dan istri sudah lama bercerai namun demi anak ia berusaha bekerja lebih keras ditengah kondisi kesehatannya yang saat ini mengalami stroke ringan. 

Karena tuntutan kebutuhan, sebelum ikut pelatihan kuliner di YIIM, Muslih banyak melakukan pekerjaan serabutan, kondisi ini membuat Muslih terkadang tidak membawa uang untuk diberikan kepada keluarga, mengingat tidak menentunya penghasilan yang didapat. 

Pencapaiannya saat ini berawal dari informasi seorang teman terkait adanya pelatihan kewirausahaan sosial yang diselenggarakan oleh YIIM bersama INSIGHT. 

Muslih mencoba kesempatan tersebut untuk merubah kondisi perekonomian keluarganya. Berbekal kemauan dan semangat yang tinggi, Muslih mencoba mengikuti pelatihan kewirausahaan memasak. Pelatihan memasak bersama Titan Baking yang diadakan ketika itu pembuatan mie ayam. Setelah menyelesaikan pelatihan memasak, Muslih memberanikan diri untuk mengajukan proposal bantuan modal berupa alat usaha untuk berdagang mie ayam. 

Proposal yang diajukan Muslih akhirnya disetujui oleh YIIM dawn INSIGHT, dengan pertimbangan keseriusan dan ketekunan Muslih selama mengikuti pelatihan. 

Setelah itu, Muslih berdagang mie ayam dengan nama usaha “Mie Iwan”.

Bagi teman-teman yang tinggal di daerah Jakarta Barat dapat mencoba mie ayam buatan Muslih, lokasinya di Jl. Tanjung Duren Barat 5, GG. Manggis 2 B-5 RT 006/RW006 No. 7, Tanjung duren utara. 

Muslih berjualan dari pukul 09.00 wib pagi hari hingga pukul 16.00 wib. Seiring waktu berjalan, Muslih mulai melakukan inovasi usaha, yakni dengan menambah variasi menu jualan seperti berjualan bihun. Hal tersebut membuat konsumen mempunyai banyak pilihan menu. Dalam sehari usaha mie ayam Muslih bisa terjual rata-rata 20 mangkok. Dengan omzet sekitar Rp. 2.000.000 (dua juta rupiah) hingga kisaran Rp. 5.000.000 (lima juta rupiah) setiap bulannya. 

Meski belum lama berjualan, yakni memulai usaha pada akhir Agustus tahun 2020 namun Muslih sangat beryukur hasil dari berdagang mie ayam dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarganya.  

Muslih juga bersyukur dipertemukan dengan YIIM, karena merubah perokonomiannya. 

 Di sela-sela waktu berjualan, Muslih menyampaikan:

 “Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada YIIM dan juga INSIGHT yang telah mengadakan pelatihan kewirausahaan memasak dan juga atas bantuan usaha peralatan usaha mie ayam yang diberikan kepada saya. Sebelum pelatihan saya hanyalah pekerja serabutan yang memiliki penghasilan tidak tetap, namun setelah memiliki usaha sendiri saya merasa terbantu untuk memenuhi kebutuhan keluarga, dimana pemasukan saya lebih meningkat dari pada sebelumnya. Saya juga semakin termotivasi untuk dapat memberikan Pendidikan kepada anak-anak saya ke jenjang yang lebih tinggi. Semoga YIIM dan INSIGHT terus menebar kebaikan khususnya kepada masyarakat yang membutuhkan apalagi ditengah kondisi Pandemi Covid-19 saat ini” 

Muslih bangga bisa menjadi bagian dari program pemberdayaan ekonomi yang dilakukan oleh YIIM dan INSGIHT, ia berkomitmen ingin memajukan usaha mie ayam yang tengah dirintis agar dapat membantu sesama, berbagi ilmu dan berbagi manfaat adalah nilai dan prinsip yang dipegang teguh oleh Muslih bersama – sama dengan para alumni lainnya. Nilai dan prinsip inilah yang ditanamkan oleh YIIM sepanjang proses pemberdayaan hingga pendampingan proses usaha yang dirintis oleh para alumni. 

Semoga semakin banyak Muslih Muslih lainnya yang dilahirkan melalui rahim pemberdayaan ekonomi di Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun.

 

Salam Inspirasi!

 

Narahubung (Kontak Resmi 0857-1406-2808 atau 0858-9246-0624)   

 

Chrisbiantoro

Ketua Pengurus

 

Dewi Astari

Sekretaris

Muslih Ridwan: Alumni Kelas Kuliner Pantang Menyerah di Masa Pandemi