Penyerahan Bantuan di Aceh dan Webinar Penguatan SDGs Nomor 16 tentang Perdamaian, Akses Keadilan dan Kelembagaan Yang Kuat

Penyerahan Bantuan di Aceh dan Webinar Penguatan SDGs Nomor 16 tentang Perdamaian, Akses Keadilan dan Kelembagaan Yang Kuat

Pada tanggal 19 November 2020 Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun (YIIM) bekerjasama dengan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) Aceh, menyelenggarakan Webinar dengan tema “Penguatan Peran Masyarakat Sipil Mendorong Implementasi SDGs Nomor 16”.

Acara ini didukung oleh mitra utama yaitu PT. Insight Investments Management, sebuah perusahaan manager investasi yang memiliki kepedulian terhadap sosial dan kemanusiaan di Indonesia.

YIIM bekerjasama dengan KKR Aceh karena lembaga ini adalah representasi negara yang lahir dengan tujuan untuk pemulihan yaitu memulihkan dan memperkuat Aceh untuk menyongsong masa depan yang lebih baik. KKR telah bekerja selama kurun 3 tahun dan telah melahirkan banyak kebijakan dan rekomendasi untuk masa depan hak asasi manusia di Aceh dan untuk para penyintas pada khususnya.

Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang disahkan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di tahun 2015 telah resmi menjadi pedoman bagi pembangunan Indonesia, khususnya sejak Presiden Joko Widodo mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

SDGs  Nomor 16 adalah merupakan kunci dari seluruh SDGs, karena untuk dapat mewujudkan seluruh SDGs tersebut, tentu negara harus damai, berkeadilan dan memiliki institusi yang kuat, tanpa perdamaian tentu sulit mewujudkan seluruh tujuan SDGs.

Webinar ini diikuti oleh 60 orang peserta dari berbagai latar belakang, diantaranya mahasiswa, masyarakat umum, kelompok penyintas naungan KKR Aceh, dan komisioner KKR Aceh.

Acara ini merupakan rangkaian kegiatan kerjasama antara YIIM dengan KKR Aceh, dan pada hari yang sama YIIM yang didukung oleh PT. Insight juga menyalurkan 150 paket sembako untuk penyintas dibawah naungan KKR Aceh dengan rincian bantuan berupa: kebutuhhan pokok, telur, masker dan vitamin kepada penyintas dibawah naungan KKR Aceh.

Bantuan diberikan untuk para penyintas yang berasal dari Kabupaten Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Besar, Bireuen dan Pidie.

Acara diawali dengan pembukaan oleh Ketua KKR Aceh yaitu Bapak Afridal Darmi, dalam sambutannya beliau menyampaikan “Peranan masyarakat sipil sangat penting dalam mendorong implementasi SDGs nomor 16. Terutama dalam poin mempromosikan masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembanguan yang berkelanjutan, membuka kesempatan access to justice, serta membangun institusi yang efektif, akuntabel dan inklusif disemua level”.

Afridal Darmi juga menambahkan “Semoga diskusi ini membawa manfaat untuk para penyintas dan semoga kerjasama ini memperkuat lembaga KKR selaku perwakilan negara untuk memperkuat perlindungan hak asasi manusia.

Setelah pembukaan, maka dilanjutkan dengan pemaparan narasumber.

Untuk sesi pertama yaitu materi dari Komisioner KKR Aceh, ibu Ainal Mardiah S.TP, dalam materinya beliau menyampaikan “Dalam kerja KKR Aceh implementasi SDGs nomor 16 dilakukan dalam bentuk mendorong program pemulihan psikologis penyintas, melibatkan penyintas dalam program pemberdayaan ekonomi serta mendorong kebijakan afirmasi untuk pemulihan penyintas. Saat ini KKR juga dalam upaya untuk meningkatkan keterampilan para penyintas dan mendorong lahirnya usaha – usaha kecil, agar kehidupan ekonomi para penyintas dapat berjalan”

Selanjutnya sesi kedua yaitu pemaparan dari penyintas naungan KKR Aceh, yaitu ibu Mahdalena. Beliau bercerita tentang pengalaman serta harapannya dalam upaya pemulihan hak penyintas. “Para penyintas di Aceh sebagian besar kondisi ekonominya masih sangat lemah, dan berharap diberikan bantuan untuk pemberdayaan ekonomi agar masyarakat penyintas di Aceh lebih berdaya secara ekonomi”.

Sementara narasumber ketiga Chrisbiantoro S.H, L.L.M selaku Ketua Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun menyampaikan “SDGs nomor 16 ini menjadi poin penting, karena persoalan perdamaian, akses keadilan dan sistem kelembagaan yang kuat adalah pondasi utama untuk mendorong implementasi SGDs yang lainnya”.

Chrisbiantoro menambahkan “YIIM ingin mewujudkan pemberdayaan ekonomi untuk semua lapisan masyarakat, karena spirit “No One Leave Behind” harus menyentuh semua kalangan termasuk para penyintas”.

Diskusi ini berlangsung dari pukul 10.00 – 12.00 WIB, para peserta webinar sangat antusias untuk memberikan pertanyaan dalam sesi tanya jawab. Manfaat yang dicapai dalam diskusi ini adalah YIIM dan KKR Aceh dapat berkontribusi memberikan pemahaman mengenai SDGs nomor 16 serta bagaimana peran masyarakat sipil dalam upaya mendorong implementasinya. Sehingga cita – cita Indonesia memiliki masyarakat yang damai, memastikan akses keadilan bagi semua lapisan masyarakat, serta kelembagaan yang kuat dan inklusif dapat diwujudkan.

Untuk isi diskusi secara keseluruhan dapat diakses di link;

https://www.youtube.com/watch?v=NetoRatyq_I

Salam Inspirasi! 

Narahubung (Kontak Resmi 0857-1406-2808 atau 0858-9246-0624)   

 

Chrisbiantoro

Ketua Pengurus

 

Dewi Astari

Sekretaris

Penyerahan Bantuan di Aceh dan Webinar Penguatan SDGs Nomor 16 tentang Perdamaian, Akses Keadilan dan Kelembagaan Yang Kuat