Sambut New Normal, YIIM Bagikan Kisah Inspiratif Alumni Pemberdayaan yang Sukses Merintis Usaha

Sambut New Normal, YIIM Bagikan Kisah Inspiratif Alumni Pemberdayaan yang Sukses Merintis Usaha

Krisis ekonomi imbas pandemi virus corona atau covid-19 dirasakan seluruh lapisan masyarakat, khususnya kategori pra sejahtera.  

Memotivasi masyarakat dalam menyambut new normal, Ketua Pengurus Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun (YIIM) Chrisbiantoro mengungkapkan sejumlah kisah inspiratif sukses para alumni pemberdayaan ekonomi yang digelar pihaknya bersama PT Insight Investments Management.

Walau  terdampak pandemi, mereka katanya tetap bertahan dan sukses merintis usaha saat ini.

“Pemberdayaan ekonomi telah menghasilkan para alumni yang merintis wirausaha. Mereka yang sebelumnya berstatus pra sejahtera bahkan cenderung miskin dan rentan miskin kini bisa mandiri,” ungkap Chrisbiantoro dalam siaran tertulis pada Selasa (9/6/2020).

Seperti Sri Suharti (49 ) warga Kebayoran Baru, Jakarta Selatan; Chotimah (55 ) warga Kenari, Jakarta Pusat; Nurhayati (48) warga Cengkareng, Jakarta Barat; Shella Meiliza (30 ) warga Sawangan, Bogor; Ida Farida (50) warga Bekasi dan Rina (46) warga Cinere, Depok.

Mereka yang seluruhnya merupakan ibu rumah tangga diungkapkannya kini telah memiliki usaha kue sendiri.

Mereka memproduksi hingga memasarkan kue hasil buatannya dengan beragam cara, mulai dari berjualan di rumah, menitipkan ke warung-warung maupun lewat media sosial.

“Ibu Sri Suharti misalnya, sebelum mengikuti pelatihan beliau merasakan betul bagaimana sulitnya menjadi pekerja serabutan untuk menghidupi kedua anaknya setelah suaminya meninggal dunia,” ungkap Chrisbiantoro.

“Tetapi setelah mengikuti pelatihan kue, kini Ibu Sri Suharti sudah punya usaha kue donat dengan penghasilan bersih sekitar Rp 100.000 per hari,” tambahnya.

Tidak kalah inspiratif, Chotimah pun demikan.

Ibu rumah tangga itu katanya merintis usaha kue bolu saat ini.

Kue-kue hasil buatannya kemudian dipasarkan lewat media sosial dengan harga berkisar Rp 30.000 hingga Rp 70.000 per buah.

“Ibu Chotimah sedikitnya dapat meraup keuntungan berkisar Rp 100.000 hingga Rp 200.000 per hari. Usaha yang sangat membantu keuangan keluarganya,” ungkapnya.

Tidak hanya alumni kelas memasak, Dedy Romansa (24) alumni kelas barista kopi diungkapkan Chrisbiantoro juga mulai merintis wirausaha mandiri dengan menjual kopi melalui media sosial dan jaringan pertemanan.

Harga satuan kopinya dijual dengan harga Rp 10.500 per kemasan.

Dalam sehari, Dedy bisa menjual kopi rata-rata delapan sampai sepuluh gelas per hari.

Kisah inspiratif selanjutnya diungkapkannya berasal dari pelatihan cukur rambut yang dilakoni Syaifulloh (35).

Syaifulloh diungkapkan Chrisbiantoro telah memulai wirausaha mandiri dengan membuka layanan cukur panggilan dengan tarif Rp 50.000 hingga Rp. 100.000 per orang.

Kini Syaifulloh katanya bisa melayani sebanyak tiga hingga lima orang dalam sehari.

“Melalui program pelatihan kewirausahaan, YIIM bertekad mendorong sebanyak mungkin masyarakat kecil agar mampu berwirausaha mandiri,” jelas Chrisbiantoro.

“Sehingga diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan ekonomi keluarga dan berdampak perbaikan ekonomi nasional,” tutupnya.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Sambut New Normal, YIIM Bagikan Kisah Inspiratif Alumni Pemberdayaan yang Sukses Merintis Usaha, https://wartakota.tribunnews.com/2020/06/09/sambut-new-normal-yiim-bagikan-kisah-inspiratif-alumni-pemberdayaan-yang-sukses-merintis-usaha?page=2.

Editor: Dwi Rizki