SUSILIAWATI MURYANI BERLIAN: Alumni Pelatihan Kuliner Frozen Food Memberi Warna Baru di Kantin Balai Pemasyarakatan

SUSILIAWATI MURYANI BERLIAN: Alumni Pelatihan Kuliner Frozen Food Memberi Warna Baru di Kantin Balai Pemasyarakatan

Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun (YIIM) bersama PT. Pertamina Training and consulting (PTC) membentuk suatu program pemberdayaan masyarakat yaitu pelatihan kewirausahaan demi mensejahterakan perekonomian masyarakat. Pelatihan ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/ SDGs) nomor 1 tentang menghapus kemiskinan dan nomor 10 mengakhiri ketimpangan.

Susiliawati Muryani Berlian (43 tahun) atau yang biasa disapa Bu Susi merupakan salah satu alumni program pelatihan kewirausahaan memasak makanan beku siap saji (frozen food) batch 2 yang diselenggarakan oleh YIIM dan PTC pada tahun 2021. Bu Susi merupakan salah satu klien di Balai Pemasyarakatan (BAPAS) Kelas 1 Jakarta Pusat. Saat ini Bu Susi tinggal di daerah Gunung Sari Jakarta Pusat bersama suami, keempat anak, sang ibu, serta kakaknya.

Kehidupan Di Rumah Tahanan

Selama di rumah tahanan (rutan), Bu Susi menghidupi dirinya sendiri dengan mengerjakan banyak hal. Untuk mencukupi kebutuhan dalam rutan, Bu Susi melakukan usaha tambahan karena perlu dana dikarenakan semua harga yang ada di dalam rutan tergolong mahal. Bu Susi pun harus bekerja di dalam rutan, salah satunya sepert mencuci baju sesama penghuni rutan. Berbagai macam jumlah bayaran yang diberikan oleh temannya untuk mencuci baju sesuai dengan banyaknya cucian dan sabun cuci yang dipakai. Bu Susi tidak ingin memberatkan keluarganya yang diluar sana untuk memberikan uang saku kepada dirinya selama di rutan.

“Saya masuk aja sudah menyusahkan, masa saya minta uang lagi sama yang diluar.”

Setelah 22 bulan di dalam rutan, akhirnya Bu Susi keluar dari rutan pada tahun 2021. Dengan pengalamannya ini, Bu Susi mendapatkan berbagai pelajaran hidup. Ia tidak ingin kembali ke masa kelamnya dan ingin merubah hidupnya menjadi lebih baik lagi.

“Setelah saya keluar, saya merasa bahwa saya harus menghargai uang dan juga waktu. Setelah keluar baru terasa bagaimana rasanya susah untuk mencari uang seperti Rp100.000.”

Berawal Dari Pelatihan Kemudian Membangun Usaha

Setelah keluar dari rutan, Bu Susi mengalami kebingungan apa yang harus dilakukan saat sudah keluar dari rutan. Beruntung, Bu Susi mendapatkan informasi dari Pembimbing Kemasyarakatan (PK) BAPAS bahwa akan diadakan pelatihan kewirausahaan frozen food yang diadakan oleh YIIM dan PTC. Bu Susi sangat tertarik sekali mengikuti pelatihan ini karena ingin belajar hal baru. Setelah mendaftar, akhirnya Bu Susi terpilih untuk mengikuti pelatihan frozen food. Bu Susi sangat merasakan manfaat yang didapat dari pelatihan tersebut. Pelatihan ini dapat membantu Bu Susi meningkatkan keterampilannya dan menambah ilmu baru.

Setelah mengikuti pelatihan, Bu Susi memulai usahanya untuk berjualan es susu jelly.  Bu Susi menjual dengan nama “Es Susu Jelly Nenek Gunung”. Setiap hari Bu Susi melakukan pemasaran dengan ke beberapa temannya melalui mulut ke mulut dan melalui Whatsapp. Sistem penjualan Bu Susi adalah hanya menerima pesanan. Untuk es susu jelly dipasang dengan harga Rp8.000 per botol. Usaha es susu jelly ini pun telah dilakukan oleh bu Susi selama 4-5 bulan dan dibantu oleh sang kakak dan juga sang anak. Sejauh ini pesanan yang diterima oleh Bu Susi banyak yang berasal dari daerah Depok.

Bu Susi sangat bersyukur dengan usaha yang ia jalani hingga saat ini. Usaha ini dapat menjadi salah satu pemasukan utama bagi dirinya dan sang suami karena cukup untuk makan sehari-hari. Ia tidak mau mengandalkan anak untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari.

Selain es susu jelly, Bu Susi juga menjual berbagai kacang dan kue seperti Nastar. Harga kacang bawang thailand ia pasang mulai dari harga Rp40.000 hingga Rp75.000 dengan berbagai kemasan. Lalu  juga Bu Susi menjual berbagai snack kecil-kecil dengan nama Snack Kaki Gunung dan kue gabin fla susu. Snack tersebut dipasang dengan harga mulai dari Rp2.000 hingga Rp3.000.  Bu susi menitipkan jualan snacknya di  6-7 warung dan juga menitipkan jualannya selama 2 hari sekali dan untuk di BAPAS ia menitipkan selama 5 hari sekali.

Selama berjualan, bu Susi mendapatkan beberapa kendala. Seperti konsumen telat pembayaran pesanan. Lalu belum bisa berjualan secara online, karena bu Susi masih belum paham sistem penjualan online. Untuk penjualan es jelly susu bu Susi butuh freezer. Namun keadaan rumah yang memiliki daya listrik yang terbatas, tidak memungkinkan untuk menggunakan freezer. Hal ini tidak menjadi halangan bagi Bu Susi untuk tetap usaha. Bu Susi selalu berupaya penuh untuk meningkatkan usahanya dengan menawarkan jualannya kepada beberapa orang sekitarnya.

Memperluas Usaha di Kantin BAPAS

Untuk memperluas usahanya, pada bulan Mei 2022 Bu Susi berkesempatan untuk berjualan di kantin sederhana di BAPAS Jakarta Pusat yaitu di “Kantin Kemandirian Klien”. Bu Susi dibantu oleh salah satu pengurus koperasi yaitu Pak Sadi untuk berjualan di BAPAS Jakarta Pusat. Selama di BAPAS, Bu Susi menjual berbagai makanan mulai dari nasi uduk, nasi kuning, nasi bakar, gorengan, donat, dimsum, roti pao isi berbagai rasa, dan lupis. selain itu adapun berbagai minuman gelas seperti coca cola, fanta, dan berbagai sirup. Harga makanan dan minuman dijual oleh Bu Susi seharga Rp5.000.

 Selama berjualan di BAPAS, pembeli Bu Susi adalah para petugas, anak-anak, dan guru sekolah terdekat. Bu Susi juga sering mendapatkan pesanan snack box untuk para pegawai BAPAS dan juga untuk acara lainnya. Pendapatan bersih yang didapatkan oleh Bu Susi setiap harinya berkisar Rp150.000.

Dengan menjalankan usaha ini, Bu Susi berharap kedepan ia bisa mengembangkan usahanya. Bu Susi ingin mengembangkan keterampilan lagi untuk menambah variasi usaha makanannya.

Salam Inspirasi!

Narahubung (Kontak Resmi 0857-1406-2808 atau 0858-9246-0624)   

 

Chrisbiantoro

Ketua Pengurus

 

Dewi Astari

Sekretaris

SUSILIAWATI MURYANI BERLIAN: Alumni Pelatihan Kuliner Frozen Food Memberi Warna Baru di Kantin Balai Pemasyarakatan