Pada tanggal 30 Juli 2021 lalu, Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun (YIIM) menyelenggarakan Webinar dengan tema “Menjaga Kesehatan Masyarakat Di Masa Pandemi Covid – 19 Gelombang Kedua”. Webinar ini diselenggarakan melalui aplikasi ZOOM dan diikuti oleh 80 orang peserta, yang terdiri dari berbagai latar belakang seperti alumni penerima manfaat YIIM, ibu rumah tangga, mahasiswa, pegiat sosial dan masyarakat umum.
Penyelenggaraan webinar ini dilatar belakangi oleh kondisi pandemi Covid – 19 gelombang kedua yang melanda Indonesia, sehingga mengharuskan Pemerintah mengambil langkah membuat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Diskusi ini membahas bagaimana varian baru covid – 19 ini sangat mengkhawatirkan dan bagaimana upaya menjaga kesehatan masyarakat, apa saja yang bisa dilakukan oleh masyarakat sipil untuk membantu menanggulangi dampak pandemi Covid – 19.
Program ini juga selaras dengan agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) poin ke-3 yaitu tentang memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan masyarakat untuk semua usia.
Webinar ini menghadirkan 4 narasumber yaitu;
Narasumber pertama yaitu Dr. Tigor Yeheskiel Sp. Rad yang merupakan dokter spesialis radiologi.
Narasumber kedua yaitu Sonny S. Adnan S.Sos, BKP yang merupakan relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Selatan.
Narasumber ketiga yaitu Ignatius Sandyawan Sumardi yang merupakan pegiat social dan aktivis hak asasi manusia.
Narasumber keempat yaitu Muhammad Faruqi yang merupakan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia sebagai perwakilan dari Liga Medika.
Terakhir testimoni dari Iyus Arifin yang merupakan alumni pelatihan kewirausahaan barista YIIM tahun 2018 yang juga penyintas Covid – 19.
Webinar ini dibuka oleh Opening Speech dari ketua Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun yaitu Bapak Chrisbiantoro S.H, L.L.M.
Chris menyampaikan “YIIM sejak tahun 2020 telah aktif menggalang donasi dan menyalurkan bantuan untuk masyarakat terdampak Covid – 19, mulai dari bantuan APD untuk tenaga medis, bantuan masker, nasi bungkus, kuota internet untuk guru dan murid, serta bantuan sembako untuk masyarakat di seluruh Nusantara. Dan saat ini YIIM memulai pelatihan kewirausahaan secara daring untuk membantu masyarakat tetap optimis untuk memulai usaha ditengah pandemi ini. Dan semoga diskusi kali ini membawa manfaat bagi masyarakat luas”.
Selanjutnya diskusi masuk paparan narasumber pertama yaitu Bapak Dr. Tigor Yeheskiel Sp.Rad, Dr Tigor menyampaikan “Virus Covid – 19 ini penyebarannya sangat cepat sekali, melalui droplet bisa kemudian menyebar. Dan pasien yang harus diwaspadai dalam kasus covid – 19 ini adalah yang mempunyai komorbid (penyakit bawaan). Tentunya masyarakat harus tetap menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, rejin mencuci tangan, jaga jarak, menjaga imunitas tubuh dan juga vaksin”.
Selanjutnya narasumber kedua yaitu Bapak Sonny S. Adnan S.Sos BKP, beliau menyampaikan “Saat ini yang dibutuhkan masyakarat adalah kolaborasi antara masyarakat sipil dengan pemerintah, dengan program bantuan yang langsung menyasar masyarakat kecil. Kerjasama dengan UMKM juga harus tetap dilakukan misalnya bantuan makanan siap saji untuk menumbuhkan ekonomi kecil di masa sulit ini”.
Narasumber ketiga yaitu Bapak Ignatius Sandyawan Sumardi, beliau menyampaikan “Dampak covid – 19 bagi masyarakat miskin kota saat ini sangat parah, mereka jauh dari akses bantuan ketika positif covid – 19, bahkan ada beberapa yang tidak terdaftar bantuan sosial dari pemerintah. Koloborasi dari gerakan masyarakat bantu masyarakat saat ini menjadi kekuatan, namun keputusan pemerintah sering kali terlambat”.
Narasumber keempat yaitu Muhammad Faruqi, beliau menyampaikan “sebagai mahasiswa kedokteran kontribusi yang dilakukan untuk membantu masyarakat terdampak covid – 19 saat ini ada berbagai cara misalnya edukasi, manajemen, riset dan kegiatan komunitas. Saat ini kami memiliki program penggalangan donasi dan penyaluran bantuan untuk masyarakat, misalnya fundrising, bantuan nutrisi untuk tenaga medis, bantuan APD dll”.
Terakhir yaitu testimoni dari Iyus Arifin, ia menyampaikan “pada saat saya terpapar covid – 19 awalnya tidak ada gelaja, namun setelah melakukan isoman dan dirawat di Wisma Atlet selama 5 hari baru muncul gelaja seperti batuk dan anosmia. Saya menghimbau kepada masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan dimanapun berada, karena virus ini nyata adanya”.
Dalam webinar ini juga dilakukan seremoni penyerahan ucapan terima kasih dari YIIM kepada Liga Medika Universitas Indonesia yang telah menyalurkan donasi kepada YIIM, dan sudah disalurkan untuk 20 orang masyarakat pra sejahtera yang sedang melakukan isolasi mandiri di wilayah Penjaringan, Jakarta Utara.
Webinar ini berlangsung selama dua jam lebih, dari pukul 14.00 wib – 16.15 wib. Dimana peserta webinar sangat antusias untuk mengajukan pertanyaan kepada narasumber. Harapannya dengan diskusi ini masyarakat lebih mengetahui bagaimana menjaga kesehatan dimasa pandemi gelobang kedua ini. Dan juga upaya apa saja yang bisa dilakukan oleh gerakan masyarakat sipil dalam upaya menanggulangi dampak Covid – 19. Karena kesehatan masyarakat adalah tanggung jawab semua lapisan.
Salam Inspirasi!