WISNU DWI PUTRANTO: Klien Pemasyarakatan Kembali Merintis Service Handphone Berbekal Pelatihan Manajemen Kewirausahaan

WISNU DWI PUTRANTO: Klien Pemasyarakatan Kembali Merintis Service Handphone Berbekal Pelatihan Manajemen Kewirausahaan

Wisnu Dwi Putranto adalah sosok pria pendiam berasal dari Kota Probolinggo merupakan salah satu eks narapidana tindak pidana terorisme (Napiter). Sebelum terjerat kasus, Ia memiliki service handphone dan jual pulsa assesoris, yang bisa dibilang sangat maju serta sudah banyak pelanggan setia. Lokasi usahanya termasuk strategis dan telah memiliki banyak pelanggan setia. Namun ketika Pak Wisnu ditangkap, usahanya praktis berhenti. Ia terjerat pasal tersebut dengan hukuman 2-4 tahun penjara.

Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun (YIIM) bekerjasama dengan Balai Pemasyarakatan Kelas I Malang (Bapas Kelas I Malang), United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), United Nations Security Council Counter – Terrorism Committee Executive Directorate (CTED), United Nations of Office Counter-Terrorism – UN Counter Terrorism Centre (UNCCT) dan From the People of Japan menyelenggarakan pelatihan manajemen kewirausahaan sosial pada bulan Maret tahun 2022. Wisnu Dwi Putranto atau yang biasa disapa Pak Wisnu adalah salah satu alumni pelatihan program tersebut. 

Program ini merupakan salah satu program yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan soft skill para peserta pelatihan dan meningkatkan produktifitas usaha para peserta pelatihan ini. Pelatihan ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya SDGs nomor 1 menghapus kemiskinan, nomor 2 mengakhiri kelaparan, nomor 8 pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi, nomor 10 mengurangi ketimpangan, nomor 16 perdamaian, keadilan dan kelembagaan yang tangguh, dan nomor 17 kemitraan untuk mencapai tujuan.

Usaha Sempat Berhenti Tidak Ada Yang Meneruskan 

Usaha Pak Wisnu sempat berhenti. Tidak ada yang mau meneruskan baik dari keluarga dan kerabat maupun orang lain. Padahal sebenarnya minimal jualan pulsa dan aksesoris masih bisa dilanjutkan. Selain itu, para pelanggan takut untuk bertransaski ke kounter milik Wisnu karena terlibat dalam kasus terorisme.

Terlihat dari kenyataan ada puluhan handphone yang saat itu sedang dalam proses perbaikan tidak diambil oleh pemilik hingga hari ini. Meskipun melalui keluarganya saat itu telah menyebarkan maklumat melalui media sosial agar yang memiliki handphone dalam perbaikan di konternya mengambil ke konter, tetap tidak ada yang mengambil.

Berjuang Memulihkan Kepercayaan

Ketika Pak Wisnu pulang dari penjara, ia mengaku tantangan terberatnya adalah memulihkan kepercayaan masyarakat. Apalagi dia juga kurang pandai berkomunikasi. Beruntung orang-orang disekitarnya cukup proaktif membantunya. Minimal ada beberapa orang yang sering nongkrong di depan konternya untuk menemaninya. Hal ini dirasakan cukup membantu menumbuhkan semangatnya.

Pada awal membuka kembali usaha jasa perbaikan handphone yang ia namai Dhimaz Cell, dia dibantu oleh para pembinanya di Bapas Kelas 1 Malang dan dari pembina di lingkungan Polres Kota Probolinggo untuk mendapatkan pelanggan. Dari para pelanggan yang kebanyakan merupakan teman-teman para pembinanya, ia sedikit demi sedikit membangun kembali reputasinya. Sedikit demi sedikit masyarakat pun kembali mendatangi konternya karena melihat sudah mulai aktif kembali.

Produktifitas Meningkat Pasca Pelatihan

Sampai akhirnya Pak Wisnu mengikuti pelatihan manajemen kewirausahaan sosial yang diselenggarakan ole YIIM dan Bapas Kelas 1 Malang pada bulan Maret tahun 2022. Ia sangat bersyukur bisa berkesempatan mengikuti pelatihan tersebut karena dampaknya sangat terasa bagi produktifitas usahanya.

“Hasil pelatihan manajemen dari YIIM saya sudah terapkan di usaha saya” Tegas Pak Wisnu.

Bagi Pak Wisnu Pelatihan manajemen kewirausahaan sangat berguna bagi pengembangan usaha service handphonenya. Diantaranya ia sudah menerapkan pembukuan keuangan usaha meski masih sederhana. Ternyata dengan adanya catatan seperti ini sangat membantu dirinya untuk mengukur dan mengevaluasi perkembangan usahanya.

Kemudian ia juga mengaplikasi materi strategi pemasaran dari hasil pelatihan YIIM, dengan memanfaatkan media sosial seperti Facebook, story WhatsApp, Instagram, bahkan Tiktok. Untuk mendesain kontennya ia menggunakan aplikasi canva, sesuai dengan materi cara mendesain menggunakan canva yang telah diajarkan oleh pengajar YIIM.

“Setelah belajar bagaimana cara mendesain menggunakan canva dan strategi pemasaran digital saya langsung mempraktekkan dengan langsung membuat akun di media sosial seperti FB, IG, story WA, dan bahkan tiktok. Ternyata media sosial membuat para pelanggan semakin percaya dengan usaha saya.” Ucap Pak Wisnu

Berkat kemampuan tersebut, Ia mengaku pelanggan semakin percaya dengan usahanya dan usahanya semakin dikenal oleh masyarakat. Lebih lanjut, Pak Wisnu menyampaikan harapannya kepada YIIM, ia berharap YIIM dapat terus menjalankan program seperti ini dan jangan sampai hanya berhenti pada pelatihan, tapi juga diadakan rencana tindak lanjut berikutnya. Dan ia berharap dapat berbagi dan belajar dari ilmu yang didapat dari YIIM serta pengalaman dirinya kepada masyarakat dan teman-teman yang lain.

Bagi teman-teman yang tertarik dan ingin mencoba jasa service dari Pak Wisnu, dapat langsung datang ke Dhimaz Cell yang beralamat di Jl Brantas No 2, Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, Jawa Timur.

Narahubung (Kontak Resmi 0857-1406-2808 atau 0858-9246-0624)   

 

Chrisbiantoro

Ketua Pengurus

 

Dewi Astari

Sekretaris

WISNU DWI PUTRANTO: Klien Pemasyarakatan Kembali Merintis Service Handphone Berbekal Pelatihan Manajemen Kewirausahaan