Dalam rangka memastikan para alumni pelatihan kewirausahaan yang pernah mengikuti kelas kewirausahaan yang diselenggarakan oleh Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun (YIIM) dan PT. Insight Investments Management (INSIGHT) dapat menjalankan bisnis mereka dengan baik, YIIM kembali menyelenggarakan pelatihan perencanaan keuangan terbatas dengan tema “Pentingnya Perencanaan Keuangan dan Arus Kas Bagi Usaha Kecil” pada tanggal 25 Juli 2021 secara online (daring).
Sebelumnya YIIM juga membekali para alumni pelatihan kewirausahaan dengan pelatihan Digital Markerting yang dapat disimak di Press Release “Pengenalan Pemasaran Digital kepada Alumni Pelatihan Kewirausahaan YIIM dan INSIGHT melalui Talkshow dan Pelatihan Online.”
Dalam era pandemic covid-19, perekonomian negara mengalami banyak guncangan di sana-sini. Salah satu cara untuk membantu stabilisasi ekonomi negara adalah dengan mewujudkannya kemandirian ekonomi bagi masyarakat-masyarakat di tingkat mikro. Hal tersebut diungkapkan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia melalui websitenya di https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/13317/UMKM-Bangkit-Ekonomi-Indonesia-Terungkit.html
Hal ini tentu menjadi salah satu cara YIIM dan INSIGHT ambil peran dalam mebantu menebar inspirasi kepada para pengusaha kecil. Sejak tahun 2018, YIIM telah melakukan pelatihan kewirausahaan kepada banyak lapisan elemen masyarakat, jenis pelatihan yang diberikan diantaranya barista kopi, barber, cuci service AC, tata rias wajah, kuliner dan sablon pakaian. Alumni dari aneka ragam jenis pelatihan tersebut telah tersebar dibanyak wilayah.
Dalam membantu peningkatan kualitas usaha tersebut, YIIM kali ini menyelenggarakan pelatihan perencanaan keuangan, dengan fokus mengenai arus kas bagi usaha kecil.
YIIM bekerja sama dengan Novlyanti Rizkita (Vivi), seorang financial planner mandiri yang bekerja di Maybank Indonesia sebagai Business Banking Relationship Manager. Dalam pelatihan, Vivi menceritakan bahwa salah satu pekerjaannya di bank adalah memberikan bantuan pinjaman kepada UKM, dan pencatatan keuangan yang rapi adalah salah satu hal yang penting.
Setelah menjabarkan mengenai pentingnya perencanaan keuangan, Vivi mengajak peserta untuk memahami tiga prinsip dasar pengelolaan keuangan UMKM, yakni 1) Melindungi Aset, 2) Menaikkan Aset, dan 3) Mendistribusikan Asset.
Dalam mempraktikkan prinsip-prinsip tersebut, Vivi lantas membagikan ilmu perihal pembuatan laporan laba rugi yang berguna untuk memastikan tiap usaha memiliki pencatatan keuangan yang baik.
Langkah selanjutnya adalah perihal laporan arus kas yang menitikberatkan pada keseimbangan neraca. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa kas yang masuk dan keluar dalam suatu usaha dapat terdistribusikan dengan baik.
Selama 2 jam lebih, para peserta pelatihan juga bercerita mengenai bisnis mereka dan perkembangan mereka dalam menggunakan pemasaran digital. Beberapa di antara peserta yang bertanya ada Sisca dan Ezra (alumni barista), Wanmayetti dan Chotimah (alumni baking), juga Gusti Darmawan (alumni barber/pangkas rambut).
Melalui pelatihan ini, kami berharap dapat selangkah lebih dekat dalam mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan nomor 1, yakni No Poverty, atau Menghilangkan Kemiskinan. Meningkatkan kualitas wirausaha sosial satu demi satu merupakan langkah yang meski perlahan, namun pasti, menuju terwujudnya cita-cita tersebut.
Salam Inspirasi!