Pada tanggal 10 Desember 2020, Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun (YIIM) bersama organisasi internasional dari Gwangju Korea Selatan, May 18 Memorial Foundation menggelar kerjasama peringatan hari Hak Asasi Manusia Internasional.
May 18 Memorial Foundation adalah sebuah organisasi internasional yang didirikan oleh masyarakat Gwangju Korea Selatan untuk mengenang jasa para pemuda pemudi yang menjadi korban tindak kekerasan pada masa pemerintahan militeristik pada bulan Mei 1980. Informasi lebih lanjut tentang May 18 Memorial Foundation dapat diakses di http://eng.518.org/?ckattempt=1
Untuk menyimak detail webinar tanggal 10 Desember 2020 kerjasama YIIM dan May 18 Memorial Foundation, dapat diakses di link https://www.youtube.com/watch?v=2FFMu1T65rg&t=8712s
YIIM dan May 18 Memorial Foundation menggelar webinar dengan tema “Mendukung Pemerintah Wujudkan Perlindungan, Pemajuan dan Pemenuhan Hak Asasi Manusia di Indonesia.”
YIIM meyakini tujuan pembangunan berkelanjutan akan tercapai dan ekonomi dapat tumbuh jika negara damai dan hak asasi manusia di hormati, dilindungi dan dimajukan sebagaimana tersirat dan tersurat dalam spririt Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Nomor 16.
YIIM mengacu pada Perjanjian Internasional tentang Hak Ekonomi Sosial dan Budaya yang telah menjadi Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2005 tentang Pengesahan Kovenan Internasional tentang Hak Ekonomi Sosial dan Budaya.
Webinar menghadirkan 3 (tiga) narasumber yaitu:
- Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bapak Amich Alhumami, M.A., M.ED., PH.D selaku Direktur Pendidikan dan Agama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia.
- Ketua Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun, Bapak Chrisbiantoro, S.H., LL.M
- Komisioner Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Provinsi Aceh, Bapak Muhamad Daud Beureuh, S.H.
- Penyintas dan Alumni sekolah Kewirausahaan Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun, Ibu Wanma Yetty
- Moderator, Ibu Novia Seni Astriani dari Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun
Amich Alhumami menyampaikan “Bappenas memegang peranan penting dalam pembangunan di Indonesia dan selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Meski SDGs sendiri sangat luas tapi pengentasan kemiskinan, pencegahan kelaparan dan lain lain harus menjadi program prioritas. Kami menyambut baik kerjasama dengan beragam komponen bangsa.”
Amich juga memaparkan beberapa kreatifitas lokal seperti sekolah rimba dan beragam inisatif lokal yang patut didukung untuk mewujudkan SDGs sehingga tidak satu orangpun tertinggal dibelakang (No One Left Behind).
Sementara itu, Daud Beureuh dari KKR Aceh memaparkan harapannya agar pembangunan Indonesia dapat selaras dengan pemulihan korban. Daud menyampaikan “KKR Aceh adalah anak kandung reformasi dan kami selaku komisioner berusaha maksimal agar proses pemulihan hak para korban dapat berjalan dengan baik.”
Daud juga memaparkan proses publik hearing, pengambilan keterangan para penyintas, dokumentasi dan rekomendasi yang dilahirkan dari KKR Aceh untuk ditindaklanjuti oleh pemerintah.
Wanma Yetty selaku penyintas dan alumni kewirausahaan YIIM menyampaikan rasa syukur dan terimakasih telah mendapatkan manfaat dari program pelatihan wirausaha YIIM sehingga dirinya dan para penyintas lainnya dapat membuka usaha kuliner dan menopang kemandirian ekonomi. Wanma Yetty juga menyampaikan harapan agar kedepan semakin banyak lembaga seperti YIIM yang memiliki kepedulian terhadap para penyintas dan masyarakat kurang beruntung lainnya agar dapat mandiri secara ekonomi.
Narasumber terakhir, Chrisbiantoro selaku ketua Pengurus YIIM menyampaikan bahwa YIIM memiliki komitmen dengan komponen bangsa lainnya untuk mendukung pembangunan di Indonesia dan pembangunan harus sinergi dengan pemenuhan, perlindungan dan pemajuan hak asasi manusia. Chris menyampaikan “YIIM ingin merangkul para penerima manfaat yang tidak beruntung secara sosial. Mereka yang berasal dari warga binaan, saksi dan korban terlindung, pra-sejahtera dan lain sebagainya harus kita bantu agar tidak ada yang tertinggal di belakang. Meski YIIM tidak punya kapasitas yang besar, setidaknya kami berusaha dengan menebar inspirasi melalui pemberdayaan masyarakat.”
Acara webinar ini merupakan rangkaian kerjasama yang diselenggaran oleh YIIM dan May 18 Memorial Foundation. Sebelumnya pada tanggal 19 November 2020, YIIM dan May 18 Foundation juga menggelar webinar dengan tema Mendorong Implementasi SDGs 16, kemudian webinar kedua diselenggarakan pada tanggal 20 November 2020 dengan tema mendukung penguatan literasi dan bantuan buku bacaan untuk taman bacaan sekolah kita Rumpin Bogor.
Salam Inspirasi!