YIIM dan PT Insight Salurkan Paket Internet dan Alat Tulis bagi Guru dan Siswa di Masa Pandemi

YIIM dan PT Insight Salurkan Paket Internet dan Alat Tulis bagi Guru dan Siswa di Masa Pandemi

Pendidikan menjadi hal utama dan tidak boleh terhenti walau di tengah pandemi.

Hal tersebut ditegaskan Ketua Pengurus Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun (YIIM) Chrisbiantoro menanggapi ketidakpastian wabah virus corona saat ini

Merujuk hal tersebut, pihaknya bersama PT Insight Investments Management kembali menggelar bantuan sosial dalam penanggulangan virus corona atau covid-19.

Berbeda dengan sebelumnya, kali ini YIIM menyalurkan bantuan pendidikan kepada guru dan siswa yang kini tengah belajar di rumah.

Bantuan tersebut diungkapkan Chrisbiantoro berupa paket internet dan alat tulis.

Paket internet dan alat tulis itu diberikan kepada sejumlah guru dan siswa yang telah didata pihaknya sebelumnya.

Dipaparkannya, sebagian besar penerima bantuan merupakan guru swasta.

Alasannya karena mereka tidak mendapatkan alokasi anggaran kuota internet dalam proses belajar mengajar secara online.

“Kenapa sekolah swasta yang dipilih, hal ini mempertimbangkan banyak masukan dari para guru bahwa rata-rata sekolah swasta tidak memberikan alokasi anggaran untuk kuota internet mengajar online,” ungkap Chrisbiantoro dalam siaran tertulis pada Selasa (5/5/2020).

“Sehingga sejauh ini Para Guru rata-rata membiayai sendiri pembelian kuota internet tersebut,” tambahnya.

Terkait hal tersebut, YIIM katanya memberikan bantuan pendidikan kepada guru dan siswa Sekolah Dasar Kristen Nasional (SDKN) Anglo di Jalan Rawasari Selatan Nomor 10X, RT 15/09, Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Selain itu, bantuan juga disalurkan kepada Yayasan Panti Asuhan Sayap Ibu yang berlokasi di  Jalan Barito II Nomor 55 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

“Bantuan akan secara bertahap disalurkan, tahap pertama kepada 16 Guru SD Kristen Nasional Anglo, dalam bentuk kuota internet, masing-masing guru mendapatkan bantuan sebesar Rp 200.000,” ungkap Chrisniantoro.

Bantuan tersebut katanya sangat penting, sebab para guru mengajar secara online minimal 24 jam dan maksimal 32 jam dalam seminggu.

Metode balajar menagajar itu katanya sangat bergantung pada kuota internet, sedangkan kondisi pendanaan sekolah kini sangat terbatas.

Selain kuota internet, YIIM juga memberikan bantuan alat tulis tahap pertama bagi siswa SD Kristen Nasional Anglo dan Yayasan Panti Asuhan Sayap Ibu.

Bersamaan dengan hal tersebut, pihaknya juga memberikan 100 buah buku bacaan, yang terdiri dari bacaan legenda rakyat, pembentukan kepribadian dan buku ilmu pengetahuan bagi seluruh anak Panti Asuhan Sayap Ibu.

“Dunia pendidikan saat ini merupakan salah satu sektor yang paling terkena dampak penyebaran COVID-19,” ungkapnya Chrisbiantoro.

“Oleh karenanya mari jadikan Hari Pendidikan tahun ini sebagai momen kita untuk memastikan Kegiatan Belajar dan Mengajar tetap berjalan dengan maksimal meskipun harus dilakukan jarak jauh, tanpa menghambat dan membatasi transfer ilmu dan wawasan dari Guru kepada Siswa-siswanya,” tambahnya.

Chrisbiantoro berharap penyaluran bantuan tersebut dapat menginspirasi para dermawan untuk melakukan aksi sosial serupa.

Sebab, diungkapkannya bantuan pendidikan tersebut sangat kini sangat diperlukan.

Hal tersebut diungkapkan Chrisbiantoro lantaran dunia pendidikan merupakan investasi utama bangsa di masa depan.

“Pendidikan merupakan investasi utama bagi mimpi Indonesia maju,” tutupnya.

Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah SDK Nasional Anglo Martha mengungkapkan dirinya sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan.

Sebab diakuinya, pihak sekolah tidak pernah membayangkan atau merencanakan akan diberlakukannya sistem pengajaran sekolah dari rumah.

Oleh karena itu, sekolah tidak mempersiapkan anggaran untuk mekanisme mengajar ataupun belajar dari rumah sejak awal tahun ajaran.

“Kami pun dari pihak Sekolah tidak dapat memberikan fasilitas internet bagi guru-guru atau bagi anak-anak dalam menjalani sistem belajar semacam ini,” ungkap Martha.

“Kondisi ini menimbulkan polemik baru bagi guru-guru yang memang berstatus ekonomi cenderung menengah ke bawah namun mereka meyakini siswa-siswanya tetap harus belajar meskipun dari rumah,” tambahnya.

• Didi Kempot Meninggal, Inul Berdoa dan Ucapkan Satu Harapan Terakhir untuk Godfather of Broken Heart

Hal serupa juga disampaikan oleh Perwakilan Yayasan Panti Asuhan Sayap Ibu, Lily.

Lily mengucapkan terima kasih kepada YIIM dan Insight Investments Management yang telah menaburkan kepedulian kepada anak-anak asuhan lewat \pemberian paket alat tulis dan 100 Buku bacaan.

“Sekolah dari rumah merupakan hal yang baru bagi anak-anak panti kami, namun dengan adanya bantuan paket alat tulis dan buku-buku bacaan dari YIIM, akan sangat membantu anak-anak dalam melewati masa pandemik ini,” ujar Lily.

Dalam kesempatan yang sama, Perwakilan PT Insight Investments Management Budy Cahaya mengungkapkan, dunia pendidikan harus tetap bertahan.

“Meskipun dunia sedang dilanda wabah COVID-19 yang telah melumpuhkan berbagai sektor ekonomi dan sosial di masyarakat, namun sektor pendidikan harus tetap terjaga baik pelaksanaannya,” ungkap Budy Cahaya.

“Demi mencerdaskan anak bangsa yang memiliki peran penting dalam membangun Indonesia di masa depan,” tutupnya.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul YIIM dan PT Insight Salurkan Paket Internet dan Alat Tulis bagi Guru dan Siswa di Masa Pandemi, https://wartakota.tribunnews.com/2020/05/05/yiim-dan-pt-insight-salurkan-paket-internet-dan-alat-tulis-bagi-guru-dan-siswa-di-masa-pandemi?page=4.

Editor: Dwi Rizki