Togar Oktavianus (29 tahun) atau yang disapa Togar merupakan alumni pelatihan barista kopi batch 2 yang diselenggarakan oleh Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun (YIIM) bersama PT. Pertamina Training and Consulting (PTC). Program ini merupakan salah satu program unggulan di bidang pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk memandirikan masyarakat dan membentuk usaha baru dengan memberikan pelatihan.
Togar merupakan seorang pemuda berdarah Medan yang lahir di Jakarta. Dirinya merupakan lulusan Sekolah Menengah Ilmu Pariwisata (SMIP) di Bina Darma DKI pada tahun 2010. Togar adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Saat ini dia tinggal bersama ibu, adik, beserta keluarga kakaknya. Ibunya merupakan orang tua tunggal. Orang tuanya sudah berpisah sejak dirinya kelas 6 SD. Untuk bertahan hidup, sang Ibu bertahan dengan keuangan yang ada. Dalam empat tahun terakhir, sang ibu berjualan gado-gado dan pecel melalui GoFood. Biaya pendidikan Togar dan saudaranya dibantu oleh keluarga dari ibu.
Terkena Dampak Pandemi Covid-19
Sebelum mengikuti pelatihan, Di tahun 2020 Togar bekerja sebagai barista di bioskop CGV. Togar bekerja demi membantu sang ibu. Hal ini lah yang menjadikan alasan Togar untuk terus bekerja. Namun saat pandemi Covid-19, fasilitas umum seperti bioskop tutup untuk mengurangi penyebaran covid-19. Togar pun terkena dampaknya, dirinya mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Setelah beberapa saat kemudian, fasilitas umum perlahan membuka kembali dan Togar bekerja di bubble tea di Mall Taman Anggrek. Namun setelah tiga bulan, mall tersebut tutup kembali karena adanya PPKM darurat pada masa itu dan akhirnya Togar tidak bekerja lagi di tempat tersebut.
Togar pertama kali mendapatkan informasi mengenai pelatihan YIIM dan PTC dari sang tante. Sang tante mengetahui bahwa Togar saat itu tertarik dengan dengan barista, seperti meracik aneka jenis minuman. Ketika mengetahui pelatihan tersebut, sang tante menawarkan Togar untuk ikut pelatihan barista YIIM dan PTC. Sang tante berharap dengan mengikuti pelatihan ini, Togar dapat menambah ilmu tentang barista. Ia pun langsung mendaftarkan dirinya karena tidak ingin membuang kesempatan tersebut.
Setelah mengikuti pelatihan YIIM dan PTC, Banyak manfaat yang didapat. Togar merasa dirinya banyak mendapatkan ilmu baru seperti teknik pembuatan kopi, alat-alat pembuatan kopi dan sebagainya.
Membangun Usaha Baru Untuk Kebutuhan Hidup
Setelah mengikuti pelatihan, Togar mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan bantuan usaha yang diberikan oleh YIIM dan PTC. Kesempatan ini sangat berharga bagi Togar untuk membuka usaha. Togar pun mulai serius untuk membangun usahanya. mulai dari mencari tempat sewa, mendesain tempat, desain logo usaha, hingga pemilihan menu.
Ada berbagai kendala yang dihadapi oleh Togar saat mempersiapkan kedai kopi miliknya. Salah satunya yaitu tidak berekspektasi jika beberapa furniture seperti kursi, meja, dan sebagainya harus menunggu lama. Ia berpikir jika membeli meja langsung dapat dipergunakan atau diambil. Namun pada kenyataannya, Togar harus menunggu hingga 7 hari bahkan lebih. Selain itu, sulitnya untuk mencari partner kerja. Akhirnya Togar memutuskan untuk menjalankan usahanya sendiri. Ia juga sempat kesulitan mencari tambahan modal, namun akhirnya dia mendapat kepercayaan dari sang ibu dan keluarga ibunya dengan membantu menambah modal awal membuka kedai, ditambah dari tabungan togar.
Setelah lama mempersiapkan usahanya, akhirnya kedai kopi miliknya pun jadi dan telah dibuka dengan nama “Four Leaf Coffee” pada bulan Januari 2022. Kedai kopi miliknya menjual berbagai menu mulai dari coffee drink, yakult drink, mojito, dan premium drink. Harga yang dijual mulai dari Rp8.000 hingga Rp18.000. Togar membuka kedainya mulai dari jam 11 siang hingga jam 9 malam.
Lokasi kedai bisa terbilang strategis, karena terletak di sekitar kantor dan sekitar kosan dan dia juga menyewa tempat Rp35.000.000 selama setahun. Ia menjual minuman menggunakan gelas dan juga gelas plastik injection untuk minuman yang dibawa pulang. untuk bahan-bahan kedai, Togar membeli secara online.
Pendapatan kedainya meningkat secara perlahan. 3 bulan setelah buka, kedai kopi milik Togar menghasilkan omset Rp3.000.000/Bulan. pemasaran ia lakukan melalui media sosial instagram dan memasang papan menu di depan kedai. Togar juga mendaftarkan kedai kopinya ke dalam GoFood dan Grabfood.
Usaha ini sangat membantu Togar untuk membantu ibunya. Togar berharap, untuk kedepannya usaha yang ia jalani konsisten dan mempunyai nama. Ia juga ingin belajar pemasaran untuk mengembangkan usaha kedai kopi miliknya.
Bagi teman-teman ingin mencoba minuman kopi dan non kopi Togar, bisa mengunjungi kedai kopi “Four Leaf Coffee” di Jalan Pramuka no.54 Kec.Cempaka Putih, Kel. Rawasari depan taman genjing. Dan juga kalian bisa mengunjungi instagramnya yaitu @four.leafcoffee.
Salam inspirasi