Nabil Huda Rizalul Haq (20 Tahun), atau biasa disapa Nabil merupakan seorang mahasiswa prodi sistem informasi angkatan 2020. Nabil merupakan salah satu penerima beasiswa yang diberikan oleh Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun (YIIM) bersama PT. Insight Investments Management (INSIGHT) di tahun 2020. Saat ini, Nabil sedang menduduki bangku kuliah di semester 4 dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) di semester sebelumnya yang mencapai 3,44 .
Nabil adalah seorang anak berkelahiran di Sumenep yang lahir dari keluarga sederhana. Ia merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Sejak umur 5 tahun, Nabil bersama adiknya tinggal bersama kakek dan nenek. kedua orang tuanya pergi merantau ke jakarta untuk mencari nafkah.
Nabil saat ini tinggal sebuah daerah pegunungan, dimana rata-rata anak muda aslinya merantau mencari nafkah. Hanya warga dari kalangan tua saja yang tersisa di desa tersebut. Warga tersebut rata-rata bekerja menjadi petani.
Usaha Dalam Menempuh Pendidikan Perguruan Tinggi
Saat Nabil lulus Sekolah Menengah Atas (SMA), Orang tuanya merasa ragu untuk memperbolehkan Nabil berkuliah karena tidak mampu untuk membiayai kuliah Nabil. Nabil pun terus bertekad dan meyakinkan kedua orang tuanya untuk berkuliah. Nabil sejak dahulu bertekad ingin kuliah. Seandainya tidak mendapatkan beasiswa, Nabil pun berencana ingin mencari kerja untuk biaya kuliah. Adapun alasan tersendiri mengapa Nabil ingin menempuh pendidikan perguruan tinggi,
“Alasan utama saya pengen kuliah adalah pendidikan saya jangan sampai sama kayak orang tua saya. Karena bapak saya lulusan SD dan ibu hanya sampai SMA kelas 2.”
Pertama kali Nabil mendapat informasi dari salah satu teman bahwa di Sumenep terdapat kampus baru dan menyediakan beasiswa dari Corporate Social Responsibility. setelah mengetahui hal tersebut, akhirnya Nabil pun mencoba mendaftarkan diri ke UNIBA dengan jurusan sistem informasi melalui jalur reguler/tes. Nabil pun mengambil jurusan sistem informasi karena di masa dunia kerja, bidang teknologi sangat dibutuhkan.
Setelah sekian lama, akhirnya Nabil mendapatkan informasi bahwa dirinya diterima dan berkesempatan untuk mendapatkan beasiswa. Dari 150 pendaftar, Nabil menduduki peringkat pertama berdasarkan hasil nilai tes. Orang tua Nabil pun sangat bahagia karena Nabil dapat menempuh pendidikan di perguruan tinggi dengan beasiswa.
Selama kuliah Nabil setiap harinya pulang pergi dengan jarak lumayan jauh, yaitu sekitar 30 km dengan durasi 45 menit. Nabil setiap harinya berangkat menggunakan kendaraan motor.
Aktif di Berbagai Organisasi
Selama kuliah juga Nabil aktif menjadi pengurus Himpunan Mahasiswa (HIMA) Prodi Bidang Kaderisasi. Saat menjadi pengurus, Nabil mengikuti berbagai kegiatan seperti kepanitiaan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB), Ketua Lomba Kaligrafi Tingkat Nasional di acara Dies Natalis kampus, Lomba Desain tingkat Madura, dan berbagai kegiatan yang ia jalankan di program kerja HIMA prodi. dalam mengikuti berbagai kepanitiaan. Nabil juga selalu menjabat menjadi sekretaris dan ketua ketika di organisasi. Saat menjadi pengurus, Nabil juga pernah mengikuti aktivitas sosial seperti penggalangan dana untuk korban bencana Palu dan bagi-bagi takjil di bulan ramadhan.
Tidak hanya HIMA prodi, sejak semester 1 Nabil aktif mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Multimedia di bidang kepala divisi Videografi. selain itu, Nabil pun juga mengikuti organisasi eksternal seperti menjadi anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sejak semester 1. Nabil merasa, dengan aktifnya ia di berbagai organisasi dapat menambah pengalaman, pengetahuan, dan relasi.
Dengan keaktifan Nabil di berbagai organisasi, saat ini Nabil telah mengikuti pencalonan ketua HIMA prodi dan ia pun terpilih menjadi ketua HIMA prodi sistem informasi. Untuk saat ini Nabil tinggal menunggu untuk pelantikan jabatan.
Bekerja untuk Memenuhi Kebutuhan Hidup
Selama berkuliah dari semester 1 hingga semester 3 Nabil juga bekerja menjadi freelance editor foto dan video, serta part time di sebuah studio untuk menjadi videografer dan photografer. Pendapatan yang diterima oleh Nabil saat bekerja menjadi videografer dan photografer adalah Rp100.000/hari. Untuk pendapatan setiap bulannya tergantung dari banyaknya project.
Saat masuk semester 4, Nabil harus resign bekerja di studio karena harus merawat kakek nenek di rumah. Setelah resign hingga saat ini Nabil hanya bekerja menjadi freelance editor foto dan video. Pendapatan dari bekerja ia gunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan untuk tabungan.
Dalam menjalankan perkuliahan, Nabil sempat mengalami beberapa kendala, diantaranya adalah tidak mempunyai laptop. Laptop bagi Nabil menjadi salah satu kebutuhan primer di jurusan, karena dipergunakan untuk belajar coding. Saat tidak mempunyai laptop, setiap mengerjakan tugas Nabil selalu pergi ke warnet dan terkadang ia meminjam laptop temannya. Setelah bekerja dan menabung, di semester 2 Nabil dapat membeli laptop.
Untuk kedepannya, Nabil berharap masih tetap semangat untuk bisa menimba ilmu. Nabil pun juga menyampaikan harapan untuk YIIM dan Donatur:
“Semoga YIIM dan INSIGHT semakin sukses, bisa membantu teman-teman yang punya keinginan kuliah tetapi tidak punya dana.”
salam inspirasi!