Agus Kurnia adalah salah satu peserta pelatihan kewirausahaan barista kopi yang diselenggarakan oleh Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) dan Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun (YIIM).
Informasi terkait pelatihan barista kopi YIIM dan LPSK dapat diakses disini.
Agus Kurnia merupakan salah satu penyintas dari peristiwa tindak pidana terorisme yang terjadi di Thamrin dan menjadi bagian dari terlindung dibawah naungan LPSK. Program ini bagian dari kontribusi YIIM untuk memperkuat kerjasama kelembagaan dengan pemerintah dalam bingkai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) Nomor 16 tentang Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang kuat.
Agus Kurnia terpilih sebagai peserta terbaik dalam pelatihan yang diselenggarakan pada tanggal 2, 3 dan 4 September 2020 di Kantor LPSK di Jakarta. Total peserta yang mengikuti pelatihan barista kopi sebanyak 9 (sembilan) orang terlindung LPSK.
Dalam program ini, seluruh tim pelatih dan asisten pelatih berasal dari alumni program kewirausahaan barista kopi yang merupakan program rutin dari YIIM.
Sebagai peserta terbaik, Agus Kurnia kemudian mendapatkan bantuan dari PT. Pegadaian Persero melalui program bina lingkungan untuk bantuan modal usaha membuka warung kopi sebesar Rp. 10.000.000 (sepuluh juta rupiah). Agus akan membuka warung kopi (kedai) di Sumedang Jawa Barat.
YIIM berharap semakin banyak korban dan penyintas dari beragam tindak pidana yang dapat diberikan pelatihan kewirausahaan, tidak hanya kopi barista namun juga program program lain yang dimiliki oleh YIIM diantaranya sablon pakaian, kuliner, cuci service AC, tata rias dan barbershop.
YIIM bangga dapat memberikan kontribusi untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat khususnya saksi dan korban terlindung.
YIIM terbuka dan membuka diri untuk dukungan, kerjasama dan donasi dari publik dan akan disalurkan kepada para penerima manfaat sesuai dengan visi dan misi YIIM selaku selaku lembaga nirlaba yang memiliki kepedulian terhadap pemajuan dan pemberdayaan masyarakat di Indonesia.