Project Description
Bersinergi Memberdayakan Warga Pemasyarakatan Dengan Ketrampilan Wirausaha
Publised 29 Desember 2020
Pada tanggal 23 Desember 2020, Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun (YIIM), bersama mitra utama PT. Insight Investments Management, menyelenggarakan program diskusi yang dikemas dengan webinar melalui aplikasi zoom. PT. Insight selaku perusahaan investasi keuangan memiliki kepedulian tinggi terhadap pemajuan sosial dan kemanusiaan di Indonesia. Total peserta yang mengikuti webinar sebanyak 76 orang berasal dari beragam latar belakang antara lain penerima manfaat YIIM, mahasiswa, pelajar, penggiat sosial dan balai pemasyarakatan.
Diskusi lengkap dapat diakses di https://www.youtube.com/watch?v=QbFDdY9eBQo
Program ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) khususnya SDGs Nomor 1 menghapus kemiskinan, nomor 4 pendidikan berkualitas, nomor 6 mendukung pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi, nomor 10 mengurangi ketimpangan. Serta SDGs Nomor 16 tentang kelembagaan negara yang kuat dan SDGs Nomor 17 tentang kerjasama antar kelembagaan.
Hadir sebagai narasumber utama bapak H. Arsul Sani, S.H., M.Si, selaku anggota DPR RI dan merupakan wakil ketua MPR RI.
Narasumber kedua dari Kantor Staf Kepresidenan Republik Indonesia, yaitu bapak Sunarman Sukamto, selaku Tenaga Ahli Madya Kedeputian IV.
Selanjutnya narasumber ketiga, Ketua Pengurus YIIM, Chrisbiantoro dan juga Humam Hasan selaku alumni kelas kewirausahaan program Barista YIIM yang saat ini menjadi kapten Barista di Kopi Inspirasi dan penerima beasiswa program S1 di Fakultas Ekonomi Universitas Bung Karno.
H. Arsul Sani, S.H., M.Si, dalam paparannya menyampaikan gambaran faktual kondisi pemasyarakatan di Indonesia. Beberapa hal yang disorot oleh Arsul Sani adalah over capacity yang mencapai 83% serta kapasitas lapas dan rutan yang mencapai 135,675 narapidana.
Kemudian tingkat pengulangan atau residivisme mencapai 18 % hal ini mengacu pada data Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Per tanggal 22 Desember 2020.
Arsul Sani menambahkan “apa yang dilakukan oleh YIIM dengan pemberdayaan kewirausahaan mantan narapidana atau warga binaan adalah hal yang sangat positif dan perlu didukung. Meski inisiatif semacam ini juga sudah ada namun kontribusi masyarakat sangat berharga untuk pemberdayaan mantan warga binaan.”
Arsul sani juga menambahkan “ Revisi terhadap Undang-Undang Pemasyarakatan Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan akan kembali didorong menjadi program prolegnas agar ada perbaikan regulasi terhadap pemberdayaan pemasyarakatan.” Arsul menegaskan “Konsep yang ingin kita dorong adalahh Lembaga Pemasyarakatan Industri sehingga pemberdayaan warga pemasyarakatan mendatangkan kesejahteraan.”
Narasumber berikutnya adalah Sunarman Sukamto, selaku Tenaga Ahli Madya Kedeputian IV, Kantor Staf Kepresidenan Republik Indonesia. Dalam paparannya Sunarman
Arsul Sani menambahkan “apa yang dilakukan oleh YIIM dengan pemberdayaan kewirausahaan mantan narapidana atau warga binaan adalah hal yang sangat positif dan perlu didukung. Meski inisiatif semacam ini juga sudah ada namun kontribusi masyarakat sangat berharga untuk pemberdayaan mantan warga binaan.”