Project Description
Penanaman Terumbu Karang di Pulau Tunda “lestari lautku lestari bumiku”, tanggal 21 September 2019
Published: 01 Oktober 2019
Sekitar 70 persen dari permukaan bumi merupakan lautan. Laut memberikan banyak manfaat bagi kehidupan seperti cadangan oksigen (blue carbon), sumber makanan dan wisata rekreasi. Saat ini laut di seluruh dunia tercemar oleh sampah terutama plastik, hal ini merupakan masalah yang menjadi fokus banyak khalayak di dunia dan jika dibiarkan dapat merusak ekosistem serta kehidupan laut tak terkecuali di Pulau Tunda. Pulau Tunda merupakan salah satu pulau wisata yang terdapat di Provinsi Banten dan termasuk dalam kawasan konservasi laut.
Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun (YIIM) didukung oleh Insight Invesments Management bekerja sama dengan Pemerintahan Provinsi Banten dan Yayasan Terumbu Karang Indonesia (Terangi) pada tanggal 21 September telah melaksanakan event World Clean Up Day di Pulau Tunda yang bertajuk “Lestari Lautku, Lestari Bumiku”. Acara tersebut dihadiri oleh berbagai instansi pemerintahan dan swasta terkait. Acara dimulai dengan penyambutan tamu undangan di dermaga Pulau Tunda dengan diiringi penampilan marching band dari anak-anak Sekolah Terpadu Pulau Tunda. Pada kesempatan ini YIIM menyerukan pengurangan penggunaan plastik dengan membagikan sedotan stainless steel dan ecobag sebagai merchandise.
Rangkaian acara yang dilakukan dalam event ini di antaranya: acara hiburan yaitu penampilan tarian tradisional oleh beberapa siswi SLTP Terpadu Pulau Tunda dan qasidah dari ibu – ibu PKK Pulau Tunda, lomba kerajinan hasil daur ulang sampah, booth pameran produk lokal seperti bonsai, kerajinan kerang, keripik sukun dan Kerupuk Ikan Kriuk Instan (KIKI), booth binaan YIIM yaitu Kopi Inspirasi yang menyajikan suguhan minuman kopi gratis bagi tamu undangan dan masyarakat setempat, dan kegiatan pangkas rambut gratis bagi masyarakat setempat oleh barberman hasil pelatihan pangkas rambut oleh YIIM, serta kegiatan literasi bagi anak – anak Pulau Tunda berupa dongeng anak oleh tim CT Arsa Foundation dan acara puncak yaitu bersih – bersih pantai dan penurunan modul terumbu karang oleh Yayasan Terangi dengan mengaplikasikan metode baru yaitu Clarys (Clay Artificial Reef System) yang menggunakan tanah liat sebagai bahan utama pembuatan media tanam bibit karang.
Selain itu ada juga acara sharing session antara masyarakat dengan pemerintah, di mana dalam forum ini YIIM berusaha menjadi wadah mediasi keluhan – keluhan dari masyarakat dan pengusulan alternatif penyelesaian masalah oleh pihak pemerintah melalui perwakilan dinas – dinas terkait. Masalah yang dibahas dalam sesi sharing session tersebut seperti pendidikan, kesehatan dan sosial ekonomi sehingga aspirasi dari kedua pihak dapat langsung tersampaikan. Dengan diselenggarakannya acara ini diharapkan dapat membangun kepedulian bersama terhadap lingkungan terutama laut dan wilayah pesisir serta potensi Pulau Tunda sebagai pulau pariwisata dapat lebih dikenal dan diminati oleh khalayak luas.